Polri Apps
banner 728x90

Ketersedian Beras di Kepri Selama Ramadhan dan Idul Fitri Aman

Gubernur Ansar saat berkunjung ke Gudang Bulog Batu Ampar Kota Batam.

Batam, Owntalk.co.id – Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri merilis kabar baik tentang ketersediaan beras menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri di Kepulauan Riau, menegaskan bahwa persediaan beras cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan di Gudang Bulog Batu Ampar Kota Batam pada Selasa (27/2), Gubernur Ansar Ahmad dan Tim TPID Kepri menegaskan bahwa stok beras di Bulog Batam dan Tanjungpinang, yang mencakup Karimun, Bintan, dan Lingga, telah mencapai level yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hingga empat hingga lima bulan ke depan. Total stok beras mencapai 1.200 ton, memberikan jaminan yang kuat untuk ketersediaan bahan pokok tersebut.

Meskipun secara nasional terjadi kenaikan harga beras di banyak wilayah, bahkan beberapa mengalami kelangkaan, Kepri tetap terjaga dari kondisi tersebut. Gubernur Ansar memastikan bahwa meski ada kenaikan harga, namun masih dalam batas wajar di Kepri, tidak sebesar di beberapa wilayah lainnya.

“Kami meminta kepada masyarakat Kepri untuk tidak panik dalam membeli beras. Stok yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Gubernur Ansar.

Selain beras, kebutuhan pokok lainnya seperti cabe juga dalam kondisi yang relatif aman. Pemerintah Provinsi Kepri dan Badan Pangan Nasional telah melakukan langkah-langkah seperti subsidi transportasi untuk mendatangkan cabe dari luar Kepri, termasuk Sulawesi dan Aceh.

Pemprov Kepri juga aktif mengembangkan budidaya cabe, dengan alokasi lahan 270 hektar, meskipun baru 100 hektar yang dikembangkan saat ini.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional terus melakukan intervensi pasar untuk menyeimbangkan harga pangan, termasuk melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Namun, terdapat perhatian terhadap kenaikan inflasi di Kepri, terutama pada bulan Januari 2024 yang naik menjadi 3,38 persen dari 2,76 persen pada bulan Desember 2023.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan tarif parkir, harga elpiji, biaya berobat, dan tarif rumah sakit di Kota Batam. Gubernur Ansar menekankan pentingnya evaluasi kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Batam untuk menjaga laju inflasi tetap terkendali.

Dalam menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri bersama semua stakeholder terkait terus bekerja sama dan berkomitmen untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, termasuk beras, tetap terjaga di Kepulauan Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *