Polri Apps
banner 728x90

Turbulensi Pesawat Singapore Airlines, Satu Penumpang Tewas dan Puluhan Terluka

Potret maskapai Singapore Airlines (Dok; Singaporeair.com)

Jakarta, Owntalk.co.id – Sebuah penerbangan rutin dari London ke Singapura berubah menjadi mimpi buruk ketika pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines mengalami turbulensi parah.

Kejadian mengerikan ini terjadi pada Senin malam (20/5/2024), mengakibatkan satu korban jiwa dan beberapa penumpang mengalami luka serius.

Pesawat tersebut akhirnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, pada pukul 15.45 waktu setempat, Selasa (21/5).

Menurut laporan resmi yang dipublikasikan oleh Singapore Airlines melalui akun Facebook mereka, insiden ini telah mengakibatkan sejumlah penumpang terluka dan seorang pria berusia 73 tahun meninggal dunia akibat serangan jantung yang dipicu oleh turbulensi.

“Ada korban luka-luka dan satu korban jiwa di dalam pesawat Boeing 777-300ER tersebut,” tulis Singapore Airlines dalam pernyataannya yang dikutip oleh IDN Times.

Pesawat tersebut mengangkut 211 penumpang dan 18 awak saat lepas landas dari Bandara Heathrow London pada pukul 22.17 waktu setempat.

Setelah terbang selama sekitar 10 jam dan mencapai ketinggian 37 ribu kaki, pesawat tiba-tiba mengalami turbulensi hebat saat para penumpang sedang menikmati sarapan. Berdasarkan data pelacakan penerbangan, pesawat mendadak menukik hingga turun sekitar enam ribu kaki hanya dalam waktu tiga menit.

Detik-detik menegangkan ini membuat banyak penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman terlempar dari tempat duduk mereka. Beberapa dari mereka bahkan menghantam atap kabin, mengakibatkan enam orang berada dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Potret kekacauan di dalam kabin

Kekacauan di dalam kabin semakin terlihat ketika gambar-gambar dari dalam pesawat menunjukkan atap yang pecah, peralatan makanan dan barang-barang pribadi berserakan di lantai, serta masker oksigen darurat yang bergelantungan di atas kursi penumpang.

Pendaratan darurat di Bangkok pun menjadi satu-satunya pilihan untuk memastikan keselamatan para penumpang dan awak.

Proses evakuasi berlangsung selama 90 menit yang penuh ketegangan, dengan petugas darurat bergerak cepat untuk memberikan pertolongan pertama kepada yang terluka dan menenangkan situasi.

“Kami sangat berduka atas insiden ini dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban. Tim kami bekerja keras untuk mendukung para penumpang dan memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang diperlukan,” demikian pernyataan Singapore Airlines yang dirilis setelah kejadian.

Selain itu, insiden ini juga menjadi pengingat penting bagi penumpang pesawat untuk selalu mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan, tidak hanya saat tanda kenakan sabuk pengaman menyala. Keselamatan dalam penerbangan adalah hal yang sangat krusial dan tak boleh diabaikan.

Singapore Airlines sendiri telah memulai investigasi internal untuk memahami lebih dalam penyebab turbulensi dan memastikan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di masa mendatang.

Pihak maskapai juga berkoordinasi dengan otoritas penerbangan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur keselamatan telah dipatuhi selama insiden tersebut.

Sementara itu, beberapa penumpang yang terluka parah telah dipindahkan ke rumah sakit terdekat di Bangkok untuk perawatan lebih lanjut. Keluarga dan teman-teman para penumpang juga telah dihubungi oleh pihak maskapai untuk memberikan informasi dan dukungan yang dibutuhkan.

Meskipun perjalanan London-Singapura ini berakhir dengan tragedi dan duka, langkah cepat dan responsif dari awak pesawat dan pihak berwenang di Bangkok menunjukkan pentingnya kesiapan dalam menghadapi situasi darurat. Kejadian ini akan tercatat dalam sejarah penerbangan sebagai salah satu contoh penting mengenai pentingnya keselamatan dan respons cepat dalam dunia penerbangan modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *