Polri Apps
banner 728x90

Kemajuan Perempuan Menjadi Faktor Penting Peradaban Bangsa

The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pasific di Bali International Convention Center (BIBB) Bali, Kamis (25/5)/2024).

Jakarta, Owntalk.co.id – Suatu pagi di Bali, semangat Kartini yang menginspirasi menyatu dalam ruang megah Bali International Convention Center (BICC). Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, menggugah semangat perempuan Indonesia dalam The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific.

Saat memberikan sambutan pembukaan, Angela Tanoesoedibjo mempersembahkan kata-kata bijak dari Raden Ajeng (RA) Kartini, mengingatkan kita semua akan pentingnya peran perempuan dalam kemajuan bangsa. Baginya, pemberdayaan perempuan bukan sekadar soal kesetaraan, tetapi juga soal pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

“Ini bukan hanya soal meraih hak-hak asasi manusia, tapi juga tentang menghasilkan dampak positif dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Angela dengan penuh semangat.

Dalam suasana meriah, Angela menekankan pentingnya momen tersebut, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, sebagai bentuk penghargaan terhadap salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Kartini, menurut Angela, adalah pahlawan wanita yang gigih memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.

“Kartini adalah simbol dari perjuangan hak perempuan dan kesetaraan gender,” tegasnya, sambil membagikan cerita inspiratif dari kehidupan Kartini yang melawan konvensi pada zamannya.

Pemberdayaan perempuan, menurut Angela, memiliki dampak luar biasa terhadap perekonomian suatu negara. Penelitian IMF menunjukkan bahwa menyempitkan kesenjangan gender dalam pasar tenaga kerja bisa meningkatkan PDB hingga 8 persen di negara-negara berkembang. Bahkan, pengurangan kesenjangan gender dapat meningkatkan PDB hingga 23 persen.

“Dengan memberdayakan perempuan, kita juga meningkatkan kemampuan dalam mengelola sumber daya alam, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga serta masyarakat,” jelas Angela.

Namun, Angela juga menyadari bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam mencapai kesetaraan gender. Meskipun tingkat partisipasi perempuan dalam pendidikan dan lapangan kerja cukup tinggi, masih banyak perempuan yang bekerja dalam sektor informal dan berpeluang rendah. Kesempatan kepemimpinan dan peran strategis juga masih terbatas bagi perempuan.

“Kita harus mengubah paradigma ini,” ujar Angela dengan tekad kuat. “Pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor pariwisata, menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan gender.”

Angela berharap bahwa The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific akan menjadi titik balik dalam pemberdayaan perempuan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam konferensi ini, Angela percaya bahwa dialog akan menjadi aksi nyata untuk membawa perubahan positif.

Dalam penutupan sambutannya, Angela mengajak semua pihak untuk bersama-sama memperjuangkan kesetaraan gender, sebagai penghormatan atas perjuangan Kartini yang memberikan inspirasi bagi kita semua.

Konferensi ini resmi dibuka dengan semangat yang tinggi, ditandai dengan pemukulan gong oleh Harry Hwang, Direktur Departemen Regional untuk Asia dan Pasifik dari UN Tourism. Hadir pula tokoh-tokoh penting dari berbagai negara, termasuk Thet Thet Khine, Menteri Pariwisata Myanmar, dan Mariyam Nasheetha Nasheed, Wakil Menteri Pariwisata Maladewa.

“Inilah momentum kita untuk menciptakan perubahan yang nyata,” ujar Angela sambil menyampaikan harapannya untuk mengakhiri ketidaksetaraan gender, sesuai dengan semangat Kartini yang terus menginspirasi kita hingga hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *