Polri Apps
banner 728x90
Opini  

Belajar Dari Kasus Kecelakaan dan Meledak di Malaysia, Hati-Hati Berkendara dengan EV (Mobil Listrik)

Dr. KRMT Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen - Anggota APDI (Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia)

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes

Tren penggunaan kendaraan berbasis teknologi listrik alias EV (Electric Vehicle) kini semakin meningkat pesat. Kendaraan EV tidak hanya digunakan oleh merek-merek ternama dari negara besar seperti Tesla, Mercedes, BMW, dan Hyundai, tetapi juga dari merek-merek Cina seperti Wuling dan BYD.

Kendaraan EV dikenal ekonomis dan ramah lingkungan dan mendapat banyak kemudahan dari pemerintah, mulai dari subsidi harga beli, potongan pajak, dan prioritas jalur bebas genap-ganjil.

Namun, kendaraan EV harus mendapatkan perhatian khusus, terutama pada perawatan battery sebagai alat penggerak utama. Selain motor listrik dan controller, battery adalah komponen terpenting di EV dan harus diperhatikan secara khusus.

Jenis baterai yang digunakan di EV adalah Lithium-Ion, Nickel-metal hydrate (NiMH), Lead-acid, Solid-state, Nickel-cadmium, dan Ultra-capacitor. Karena battery menjadi kunci utama dari kendaraan EV, menjaga daya tahan baterai dan keamanan merupakan hal yang penting.

Selain perawatan, pengemudi EV juga harus berhati-hati dalam berkendara. Mengemudikan EV tidak boleh sebebas kendaraan berbasis BBM bensin apalagi solar. Pengemudi EV harus memperhatikan situasi jalan dengan lebih teliti dan tidak boleh nekat untuk menembus banjir.

Selain itu, pengemudi juga harus menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sebagai sarana vital bilamana terjadi kebakaran pada sistem elektroniknya, terutama pada baterai.

Kecelakaan Mobil EV yang meledak di Malaysia

Beberapa hari yang lalu, pada Kamis (11/04/24), sebuah kecelakaan mobil EV yang meledak terjadi di Malaysia. Tragedi memilukan ini harus diantisipasi agar tidak terjadi di Indonesia. Muncul pertanyaan, apakah kondisi “meledak berkali-kali” tersebut merupakan kelemahan sekaligus bahaya dari kendaraan bertenaga listrik tersebut?

Seperti dilansir oleh situs www.goodymy.com/mind1126293, kecelakaan fatal di negeri Jiran tersebut terjadi pada kendaraan listrik jenis Sedan Cross bermerk BMW i7 dan merenggut nyawa seorang warga Malaysia berusia 19 tahun serta beberapa korban mengalami luka-luka.

Korban tewas diidentifikasi sebagai George Rahul Ariyanayakam yang sedang mengemudi dengan seorang teman wanitanya dan diperkirakan kehilangan kendali atas kendaraannya sebelum terbakar dan meledak.

Kendaraan tersebut dilaporkan telah pecah ban saat melaju di Jalan Raya Duke dekat Setiawangsa yang merupakan salah satu daerah kawasan parlemen di Kuala Lumpur. Karena BMW ditenagai oleh Battery Lithium yang berada di bawahnya, rangkaian baterai inilah yang diperkirakan mengakibatkan lebih dari 10x ledakan tersebut saat terbakar Api.

Apakah Jenis Kendaraan EV Bensin dan Solar Juga Berisiko Meledak?

Berbeda dengan bahan bakar fosil, motor listrik tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak seperti premium, bensin, dan solar.

Untuk mendapatkan energi listrik, baterai pada kendaraan listrik menggunakan elektrolit padat yang aman dan stabil, sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk meledak atau terbakar. Meski demikian, kendaraan EV tetap membutuhkan perawatan khusus pada baterainya serta penanganan khusus pada saat terjadi kebakaran.

Kendaraan EV Tersebut Kebanyakan Produk Mewah dengan Harga Mahal

Kendaraan EV cenderung banyak diproduksi oleh merek-merek yang berkelas mewah dan juga harganya selalu sebuah pertimbangan. Seperti BMW i7, misalnya, yang diketahui sebagai sedan kelas atas yang menawarkan teknologi listrik canggih dan mesin yang bertenaga. Dari sisi akselerasi, kendaraan ini mampu mencapai 100 km/jam hanya dalam 3,5 detik dengan harga mulai dari $106,695 hingga $169,495 tergantung pada trim dan opsi yang dibeli di negara asalnya. Tentu saja, harga kendaraan ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

Kendaraan apa pun termasuk kendaraan EV harus diperlakukan dengan hati-hati. Meskipun kendaraan EV mungkin lebih ramah lingkungan dan ekonomis, pengemudi harus tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan selama berkendara.

Perawatan pada baterai harus dilakukan dengan cermat dan pemilik kendaraan harus memastikan bahwa kendaraan tersebut selalu dalam kondisi yang aman. Bijaklah dalam memilih kendaraan dan jangan lupa memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Kesimpulannya, mengemudikan kendaraan jelas harus berhati-hati, apalagi jika jenisnya adalah EV atau mobil listrik yang memiliki karakteristik lebih canggih dan perlu perhatian khusus. Biasakan menggunakan alat apa saja, terutama pada kendaraan yang berpotensi membawa jiwa dan baca dengan baik semua manual-book pengantarnya terlebih dahulu. Memang semua adalah kuasa Allah SWT, namun jika kita bisa mengantisipasi bahkan menghindari hal-hal yang tidak perlu terjadi, insyaAllah semua akan baik-baik saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *