Polri Apps
banner 728x90

Gandeng Mantan Ketua Bawaslu RI, Ketua Parpol : Kami Hanya Ingin Keadilan Dibawah Politik Kekuasaan

Foto bersama kelompok Parpol bersama tim Kuasa Hukumnya pada kasus sengketa pemilu di Kabupaten Lingga. (Yud)

Lingga, Owntalk.co.id – Kelompok Partai Politik di Kabupaten Lingga sebagai Pelapor dalam perkara laporan fiktif dan pencabutan LADK serta LPPDK Partai Nasdem Lingga membangun komunikasi dengan Kuasa Hukum barunya yang merupakan Mantan Ketua Bawaslu RI yakni Abhan. Jum,’at, 05 April 2024.

Kedekatan emosional ini dibangun sejak beberapa hari lalu pada saat Mantan Ketua Bawaslu RI, Abhan S.H M.H., ini mendatangi Kantor Bawaslu Lingga pada Rabu, 03 April lalu.

Dimana, kedatangan Mantan Ketua Bawaslu RI ini merupakan jalan yang ditempuh oleh kelompok partai tersebut untuk menegakkan keadilan serta mengembalikan marwah demokrasi yang tercoreng sejak pencabutan Laporan Dana Kampanye oleh Partai Nasdem Lingga yang kala itu melalui Bendahara Umumnya.

Salah satu dari kelompok parpol itu, Salmizi, mengatakan bahwa komunikasi bersama Mantan Ketua Bawaslu RI Periode 2017-2022 ini dibangun melalui komitmen dan keseriusan kelompok partai yang tidak terima atas ketidakadilan yang terjadi dalam pelaksaan pesta demokrasi Februari 2024 lalu.

“Jadi kami telah membangun komunikasi lebih intens dengan beliau untuk menjadi Kuasa Hukum kami dalam perkara ini,” ucapnya Ketua DPD PKS Lingga tidak lama ini.

Salmizi berharap, langkah yang ditempuh mampu menegakkan kembali integritas penyelenggara pemilu yakni KPU Kabupaten Lingga yang diduga sengaja mengkangkangi aturan syarat administrasi pada kampanye pemilu 2024 tadi.

“harapan kami semua, pihak yang terlibat dalam kasus ini bertanggung jawab terutama untuk KPU Lingga dan Bawaslu Lingga, kami sangat berharap agar keadilan dan marwah demokrasi ini kembali ditegakkan terutama di Kabupaten Lingga,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Partai Buruh Lingga, Chris mengatakan bahwa persoalan yang tengah berlangsung bukan merupakan kepentingan pribadinya melainkan sosial.

“Kalau bicara kepentingan, apa kepentingan saya disini, siapa yang berani menggerakkan saya kalau bukan hati nurani saya yang terpukul akibat tindakan tidak sportif oleh partai nasdem ini. Ini bukan tentang menang atau kalah, ini tentang marwah demokrasi, dan ini terjadi dipartai siapa, jelas ini tidak adil,” tutup Chris ditempat yang sama di salah satu Hotel di Daik Lingga. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *