Polri Apps
banner 728x90

Kabid PTK Disdikpora Lingga Sebut Polemik Raker Kepsek Hanya Kesalahpahaman

Kabid PTK Disdikpora Lingga, Supardi, S.Pd (ist)

Lingga, Owntalk.co.id – Melalui Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Kabid PTK) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga, menanggapi isu polemik yang berkembang pasca rapat kerja Kepala Sekolah (Raker Kepsek) tingkat TK, SD, SMP pada Kamis, (07/12) lalu yang berlangsung di Gedung Aula Kantor Bupati Lingga.

Kepala Bidang PTK Disdikpora Lingga, Supardi, S.Pd., mengungkapkan bahwa, berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran tidak adanya anggaran terkait biaya saku dan penginapan bagi perserta raker.

“Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tidak dianggarkan uang saku dan penginapan, dan untuk souvenir waktu pembagian sebenarnya cukup, khusus untuk Kepsek yang dapat, akan tetapi ada beberapa peserta dari Korwil dan pengawas sebenarnya mereka dalam DPA tidak dapat tetapi mereka dibagi juga oleh panitia,” ungkapnya saat dikonfirmasi Owntalk.co.id, Sabtu, (23/12/2023).

Berbeda halnya dengan pernyataan sebelumnya, Supardi menjelaskan bahwa hanya ada beberapa Kepala Sekolah yang tidak kebagian souvenir.

“Berdasarkan keterangan laporan dari staf saya sebagai panitia waktu itu, peserta Kepsek yang tidak mendapatkan souvenir waktu pembagian cuma ada 5 org, dan itupun sudah di kasi setelah selesai acara,” tuturnya

Menurutnya, waktu rencana penganggaran kegiatan Raker tersebut, rencana penganggaran sudah dimasukkan, akan tetapi, karena anggaran yang tidak mencukupi pada waktu itu, sehingga rencana anggaran kegiatan tersebut dibatalkan.

“Awalnya sudah kami rencanakan terkait penganggaran untuk kegiatan raker ini tadi, cuma waktu itu anggarannya tidak cukup sehingga kami batalkan lagi sebelum disahkan oleh Dewan,” jelasnya

Lebih lanjut, dalam menyikapi informasi kurangnya pembagian souvenir yang sudah didata pemesanannya sebelum dibagikan kepada peserta raker, Kabid PTK akan melakukan koordinasi kepada staf yang berugas sebagai panitia waktu itu.

“Nanti saya coba tanyakan pada staf panitia saya, karna kemarin staf yang jadi panitia yang membagikan seminarkit,” terangnya

Supardi menyayangkan, bahwa pernyataan sepihak oleh salah seorang peserta terkait pelaksaan kegiatan raker waktu itu seharusnya tidak terjadi, apabila mengikuti kegiatan raker dengan sebaiknya.

“Sangat miris sekali rasanya pada pelaksaan raker Kepsek waktu itu seharusnya Kepala Sekolah fokus pada rangkaian kegiatan, justru malah ada yang keluar masuk ruangan hanya untuk merokok dan santai, sedangkan kita sedang sesi tanya jawab diskusi, terkait peningkatan kemajuan dan mutu pendidikan di Kab. Lingga,” pungkasnya

Supardi berharap, agar kesalahpahaman pada kegiatan kedepan nantinya tidak terulang kembali.

“Sebenarnyakan terkait anggaran transportasi dan penginapan untuk raker itu boleh menggunakan Dana BOS karena untuk oprasional sekolah, dan Dana BOS juga boleh untuk pembangunan rehab sekolah tapi dengan kategori rehab ringan, cuma yang disayangkan harusnya waktu pelaksanaan raker itu para Kepsek harusnya lebih serius dan fokus mengikuti kegiatan waktu itu,”. harapnya (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *