Lingga, Owntalk.co.id – Sebuah perjalanan melalui waktu dan budaya masyarakat Lingga mengungkapkan keunikan bahasa Melayu yang terus hidup secara turun temurun.
Dalam pergaulan sehari-hari, masyarakat Lingga memperkaya komunikasi mereka dengan beragam istilah bahasa Melayu yang tetap relevan dari masa ke masa.
Bahasa ini membentang sepanjang sejarah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Lingga, menunjukkan kekayaan linguistik dan warisan budaya yang dilestarikan hingga kini.
Beberapa di antara istilah-istilah yang sering terdengar mencakup:
- Cube try: Merupakan padanan dari “Dicoba” dalam bahasa Indonesia, menggambarkan tindakan untuk mencoba suatu hal.
- Tesembam: Dalam Bahasa Indonesia, diartikan sebagai “Tersungkur,” menggambarkan posisi atau aksi terjatuh.
- Belite: Biasanya diartikan sebagai cerewet atau ngomel, mencirikan sifat atau tindakan seseorang yang banyak bicara.
- Teselet: Merujuk pada kondisi terjepit atau terperangkap, sesuai dengan arti dalam Bahasa Indonesia.
- Tekantet, Koyak, dan Rabak: Menunjukkan makna “sobek,” menggambarkan sesuatu yang mengalami kerusakan fisik.
- Ngelancot: Diterjemahkan sebagai “Keterlaluan,” mencerminkan perilaku atau pernyataan yang dianggap berlebihan atau tidak pantas.
- Nyelongka: Artinya “Bongkar,” mengacu pada tindakan membongkar atau mengungkapkan sesuatu.
- Bejelom: Biasa diartikan dengan membahasi sedikit area muka atau badan dengan air, menunjukkan kegiatan yang melibatkan air secukupnya.
- Bekelinta: Sering disebut mondar mandir dalam situasi panik, mencerminkan perilaku yang tidak terarah atau panik.
- Bungkas: Diartikan sebagai benda mati yang terlepas, menunjukkan sesuatu yang tidak lagi terikat atau terhubung.
- Besembe: Maksudnya adalah Muncerat, menggambarkan sesuatu yang mengalami kerusakan atau pecah.
- Tekulai: Sama dengan bengkok, mengacu pada sesuatu yang melengkung atau tidak lurus.
- Aok: Merupakan bentuk persetujuan yang setara dengan “Iya” dalam Bahasa Indonesia.
- Meranyah: Artinya ngelantur, menggambarkan tindakan atau perkataan yang menyimpang dari pokok pembicaraan.
- Tebiat: Menunjukkan sifat berlebihan atau berlebihan dalam suatu tindakan atau perilaku.
- Selap: Artinya ketagihan atau keterusan, menggambarkan seperti seseorang keterusan dalam melakukan suatu hal.
- Besepai: Artinya pecah, menggambarkan sesuatu yang mengalami kerusakan atau pemecahan.
- Juat: Maksudnya tidak mengerti, menunjukkan ketidakpahaman terhadap suatu hal.
- Kalang Kabot: Berarti mencari kesana kemari, menggambarkan seseorang yang bergerak tanpa tujuan tertentu.
- Wahab: Diartikan sebagai Pembohong, menggambarkan seseorang yang cenderung berbohong atau tidak jujur.
Terlepas dari arus modernisasi, istilah-istilah ini terus menjadi bagian integral dari percakapan sehari-hari masyarakat Melayu Lingga, memperkaya kehidupan sosial dan budaya mereka dengan warisan yang bernilai.