Jakarta, Owntalk.co.id – Akibat kudeta militer yang terjadi di Myanmar sejak awal Februari kemarin, pemerintah Norwegia bekukan bantuan bilateralnya ke Myanmar.
Awalnya Norwegia telah memberikan bantuan untuk tahun 2021 ini sebesar 66,5 juta kroner (Rp110 miliar). Bantuan ini direncanakan akan diberikan untuk membantu meningkatkan pengetahuan di lembaga-lembaga publik Myanmar.
Akan tetapi, kementrian Norwegia mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak akan berpengaruh untuk bantuan yang diberikan Norwegia kepada masyarakat Myanmar. Bantuan ini, akan didistribusikan melalui badan-badan PBB dan juga badan amal.
Pembekukan yang dilakukan Norwegia terhadap Myanmar berupa bantuan yang mencakup dana pembayaran para ahli Norwegia yang sebelumnya terlibat dalam kerja sama.
Kudeta yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari ini sebelumnya bermula dari dugaan kecurangan yang pada saat itu dimenangkan oleh partai pemimpin sipil Aung Suu Kyi
Dakwaan yang diarahkan kepada Suu Kyi berupa pelanggaran UU impor-ekspor, dan pelanggaran Undang-Undang Bencana Nasional Myanmar.
Dakwaan ini membuat militer Myanmar dapat menahan Suu Kyi tanpa melalui pengadilan dan juga tanpa batasan waktu.
(Jul)