Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, kembali mengharumkan nama bangsa dengan mencatatkan prestasi di kancah internasional.
Kali ini, Retno ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Isu Air (Special Envoy of the UN Secretary-General on Water), menjadikannya perempuan Indonesia pertama yang mengemban jabatan prestisius tersebut.
Kabar membanggakan ini diumumkan melalui akun Instagram resminya, @retno_marsudi, pada Jumat (13/9/2024). Dalam unggahannya, Retno menyampaikan rasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Ia juga menekankan bahwa ini merupakan kali pertama dalam sejarah penunjukan seorang Utusan Khusus PBB untuk isu air, sekaligus kali pertama orang Indonesia memegang jabatan tersebut.
“Penunjukan ini adalah sebuah kehormatan, tidak hanya bagi saya tetapi juga bagi Indonesia. Ini merupakan kali pertama posisi Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air dibentuk, dan saya bersyukur bisa dipercaya untuk mengemban tanggung jawab ini,” ujar Retno dalam video singkat yang diunggahnya.
Retno, yang telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI selama lebih dari 10 tahun, akan memulai tugas barunya pada 1 November 2024, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Menlu.
Dalam pernyataannya, ia berharap penugasan ini dapat membawa dampak positif bagi penanganan krisis air global, salah satu isu paling mendesak di dunia saat ini.
Lulusan Universitas Gadjah Mada dan diplomat dengan pengalaman hampir 40 tahun ini dikenal atas kiprahnya yang luar biasa di kancah internasional. Sebelum menjabat sebagai Menlu, Retno pernah menjadi Duta Besar RI untuk Belanda (2012-2014) dan Norwegia (2005-2008).
Prestasinya juga mencakup kepemimpinannya sebagai Ketua Bersama di COVAX AMC Engagement Group selama pandemi COVID-19, di mana ia berperan penting dalam memastikan distribusi vaksin yang merata ke seluruh dunia.
Sebagai Utusan Khusus PBB, Retno akan fokus pada advokasi isu-isu air dan sanitasi, memobilisasi aksi global, dan menggalang sumber daya untuk mengatasi krisis air yang semakin mendesak.
Salah satu tugas besar yang menantinya adalah memimpin pertemuan penting di Konferensi Air PBB 2026 mendatang.
“Melalui jabatan ini, saya berharap dapat mendorong kerjasama internasional untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yang menargetkan akses air bersih dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030,” kata Retno, dikutip dari keterangan resmi PBB.
Dengan peran barunya, Retno Marsudi tidak hanya mencatatkan sejarah bagi Indonesia, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemimpin perempuan yang berpengaruh di dunia.
Penunjukan ini menambah deretan panjang prestasi dan dedikasinya di kancah diplomasi internasional, sekaligus menjadi inspirasi bagi perempuan di Indonesia dan seluruh dunia.