Batam, owntalk.co.id – Eks karyawan RS Camatha Sahidya menuding pihak perusahaan memecat sepihak mereka karena adanya indikasi dugaan rumah sakit tersebut akan di jual kepada pihak Awal Bross. Pernyataan itu dilontarkan Anwar Gultom, ketua SPSI Farkes kota Batam. Senin, (10/2/2020).
Kepada owntalk.co.id, Anwar mengatakan bahwa salah satu penyebab rumah sakit itu melakukan pemecatan kepada 27 eks pegawai di Camatha Sahidya adalah manajemen baru yang membeli rumah sakit tersebut tak menginginkan adanya serikat pekerja buruh di perusahaan nya.
“ saya tanyakan langsung hal itu ke Pimpinan RS Camatha Sahidya, itu salah satu alasannya,” kata Anwar di gedung DPRD kota Batam
Baca juga : 27 Perawat di pecat, tawarannya cuma kompensasi
Anwar menambahkan bahwa sebelum di pecat, ke 27 pegawai tersebut sempat menanyakan perihal keterlambatan gaji mereka, atas indikasi itu juga, karyawan tersebut di tuduh melakukan aksi mogok kerja.
“ Ada keterlambatan hingga tanggal empat gaji karyawan belum dibayarkan pihak rumah sakit, saat mereka bertanya hal itu dijawab baik oleh manajemen akan diserahkan sore itu juga,” Kata Anwar
Namun, lebih lanjut Anwar bercerita saat itu tiba-tiba hadir pengawas ketenaga kerjaan Kepri, Jalfirman yang tiba-tiba memprovokasi manajemen dan menuduh karyawan yang menanyakan gaji tersebut telah melakukan mogok kerja secara tidak sah.
“Sorenya, keluarlah surat pemecatan dari manajemen terhadap 27 karyawan ini,” jelas Anwar
Padahal dijelaskan Anwar bahwa mereka semua tidak pernah melakukan mogok kerja sebelumnya.
Pernyataan lainnya juga disampaikan, Maulidia salah satu Perawat yang bekerja di RS Camatha Sahidya. Ia menuturkan bahwa per Desember isu penjualan rumah sakit tersebut telah beredar dikalangan karyawan.
“ Ketika kami pertanyakan secara langsung, pihak manajemen selalu katakan tidak ada, itu hanya isu,” kata dia
Wanita yang telah mengabdi di rumah sakit tersebut selama 10 tahun itu mengatakan bahwa informasi itu mulai dipastikan benar ketika serikat dan beberapa pegawai lainnya menyurati secara resmi manajemen, dan barulah diakui setelah seluruh pihak didudukan bersama.
Lebih lanjut, Maulidia menjelaskan bahwa wacana penjualan rumah sakit itu dilakukan setelah rumah sakit Camatha Sahidya menyelesaikan verifikasi akreditasi C nya. (Ack)
Baca juga : Puluhan Perawat Berdemo, Tuntut di Pekerjakan Kembali di RS Camatha Sahidya