Batam, Owntalk.co.id – DPRD Kota Batam memanggil manajemen PT ASL usai ledakan kapala Federal II, Rabu (15/10/2025) lalu. Sebanyak 13 orang pekerja meninggal dunia dalam kecelakaan kerja di perusahaan galangan kapal tersebut.
RDP tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Batam, Aweng Kurniawan menyampaikan, ada beberapa hal penting disampaikan oleh anggota DPRD merupakan masukan, dan sorotan terhadap kinerja dari PT ASL dalam RDPU ini.
Ada beberapa poin yang menjadi perhatian dari DPRD Batam, pertama terkait hak dari korban dan keluarga korban. Kedua, adalah peningkatan safety atau K3 yang dinilai ada kelalaian, ketiga adalah terkait proses hukum terhadap kejadian yang menelan korban jiwa ini.
“Kami ingin semua yang disampaikan ini menjadi perhatian dari PT ASL, agar tidak terjadi penyebarluasan isu yang miring. Jadi tolong diperhatikan apa yang disampaikan anggota DPRD Batam,” terang Aweng.
Aweng juga menegaskan bahwa kejadian ledakan kapan Federal II yang menelan korban jiwa ini adalah duka bagi dunia pekerja.
“Kalau ada kelalaian harus menjadi atensi dari PT ASL. Perlu evaluasi dan rekonstruksi dari manajemen agar kejadian ini tidak berulang ketiga kalinya,” imbuhnya.

Begitu juga dengan safety atau K3 yang menjadi sorotan publik, tolong dievaluasi dan ditingkatkan. Termasuk penyebab ledakan kapal yang terjadi. Begitu juga dengan permintaan pemangkasan adanya subcon di PT ASL.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepri, Diki menyampaikan persoalan ini merupakan kecelakan yang kedua, sebelumnya di bulan Juni meninggal 5 orang. Salah satu temuan waktu itu adalah PT ASL memberikan pekerjaan kepada sub kontraktor. Dalam temuan, perusahaan subkon membayarkan upah pekerja di bawah UMK.
“Sudah ada dua kejadian, ini tentu menjadi perhatian kita semua. Maka dari itu, kami akan mengevaluasi surat rekomendasi, dan juga meningkatkan pengawasan atau clear and clean, terhadap kapal tersebut,” kata dia.
Ia meminta kepada PT ASL benar-benar memastikan clearing dari kapal tersebut, sebelum pekerjaan dilanjutkan.
“Konstruksi kapal secara komprenhensif sebagai kontrol sebelum ada pengerjaan kembali,” tegasnya.
Anggota DPRD Batam Tumbur Hutasoit meminta kepada PT ASL memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban.
“Mereka sudah kehilangan kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Jadi saya minta PT ASL bisa memberi pekerjaan dan memperhatikan pendidikan dari keluarga korban,” ujarnya.
General Manager Audrie Kosasih menyampaikan saat ini sudah melaksanakan kewajiban kepada semua korban dari ledakan kapal Federal II. Untuk penanganan korban meninggal sudah diberikan santunan, sementara untuk pendidikan anggota keluarga korban juga sudah didata.
Mengenai tindakan hukum yang tengah berproses, PT ASL dalam tahap berkomunikasi dengan pihak keluarga.
“Semua masih dalam proses,” singkatnya.
Untuk penyebab ledakan masih menunggu dari pihak yang berwenang.
“Kami tidak ingin mendahului pihak berwajib. Jadi kami belum bisa jawab penyebab ledakan,” ujarnya.

