Batam, Owntalk.co.id – Kasus pembunuhan tragis terhadap VLA (30), seorang perempuan asal Trenggalek, Jawa Timur, di sebuah kamar kos di Batam pada Senin (2/6/2025) dini hari, terus menguak fakta-fakta mengejutkan. Kini, perhatian publik tertuju pada sosok pelaku, seorang remaja pria bernama M. Ikhsan, yang ternyata berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Pemuda kelahiran Sungai Laut, 24 September 2005, itu tercatat berdomisili di Tanjung Riau, Batam. Namun, warga Tanjung Riau justru tidak ada yang mengenal pelaku selama ini. “Dia bukan warga Tanjung Riau, kami tak pernah melihat dia,” ujar seorang warga Tanjung Riau kepada Batamnews.co.id, menunjukkan misteri di balik keberadaan pelaku di Batam.
M. Ikhsan ditangkap Tim Macan Barelang Polresta Barelang setelah dengan brutal menikam korban berkali-kali menggunakan pisau yang dibawanya sendiri. Aksi keji ini terjadi di penginapan S Kostel, Sagulung, Kota Batam, pada Senin dini hari, 2 Juni 2025.
Sosok Baik di Kampung Halaman
Di kampung halamannya, M. Ikhsan justru dikenal sebagai sosok yang baik. Sejumlah tetangga dan warga yang mengenalnya menyebut bahwa Ikhsan jarang terlibat masalah. “Dia orangnya baik, dulu pernah tinggal di rumah kami. Udah tiga tahun enggak ketemu, tiba-tiba dapat kabar begini (membunuh),” kata salah satu warga Indhil yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan keterkejutannya.
Menurut informasi dari lingkungan sekitar, Ikhsan memang sempat merantau ke Batam untuk melanjutkan pendidikan kuliah dan mencari pengalaman kerja. Namun, tidak ada yang menduga bahwa ia akan tersangkut kasus kriminal seberat ini. “Kalau di rumah dia suka bersih-bersih rumah dan bantu-bantu,” ujar warga tersebut, menggambarkan kesehariannya yang jauh dari kesan brutal.
Motif Frustasi dan Dugaan Pembunuhan Berencana
Dugaan sementara dari penyidik menyebutkan bahwa tindakan brutal Ikhsan terhadap VLA dipicu oleh rasa frustasi karena tidak mampu membayar jasa korban yang dipesan melalui aplikasi MiChat.
Fakta mengejutkan terungkap dari isi pesan WhatsApp kepada temannya. Ikhsan mengaku kehabisan uang dan sempat meminta bantuan transfer dana. Namun, karena tak kunjung mendapat respons, ia menulis pesan singkat yang mengerikan: “Ak bun*h aj lah.”
Polisi menduga kuat bahwa tindakan ini telah direncanakan. Pelaku diduga membawa pisau sejak awal pertemuan dan langsung melakukan penyerangan setelah terjadi pertengkaran soal pembayaran.
Kini, M. Ikhsan telah diamankan pihak kepolisian dan masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap seluruh motif dan fakta di balik kasus pembunuhan ini.