Jakarta, Owntalk.co.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengoreksi istilah “makan siang gratis”, yang merupakan salah satu program unggulannya bersama wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Prabowo, istilah yang lebih tepat adalah “makan bergizi gratis untuk anak-anak”. Prabowo menjelaskan alasan khusus di balik perubahan istilah tersebut.
“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya,” ujar Prabowo dalam wawancaranya di YouTube TV One News, Kamis (23/5/2024).
“Karena kalau anak sekolah dasar masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?” lanjutnya.
Prabowo menyadari bahwa banyak anak sekolah yang masuk sejak pagi dan pulang pada siang hari. Maka, jika makan gratis baru dilakukan pada siang hari, hal itu dirasa kurang efektif karena anak-anak sudah pulang. “Jadi kalau dia makan siang, itu terlambat,” imbuhnya.
Namun, Menteri Pertahanan RI ini menegaskan bahwa inti dari program tersebut adalah memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak di Indonesia.
Ia yakin program ini, setelah melalui analisis mendalam, akan berdampak positif pada masa depan bangsa.
Prabowo juga menekankan pentingnya program ini untuk mengatasi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak Indonesia.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita mengalami kurang gizi. Hitungannya perkiraannya hampir seperempat, 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi rata-rata. Ini sangat memprihatinkan,” jelas Prabowo.
Lebih jauh, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa sudah ada 76 negara yang menerapkan program makan gratis untuk anak-anak.
“Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan, kita mungkin bisa menjadi negara ketujuh di luar yang 76 tadi. Ini sangat penting. Dengan memberi makan untuk anak-anak, mereka jelas akan lebih sehat dan kemampuan belajar mereka akan meningkat,” yakin Prabowo.
Program makan siang gratis ini merupakan salah satu janji dari pasangan Prabowo dan Gibran jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa biaya program ini diperkirakan mencapai Rp 450 triliun per tahun. Hashim juga memastikan bahwa dana untuk program ini tidak akan diambil dari anggaran program bantuan sosial (bansos).
“Dana program makan siang gratis akan menggunakan anggaran baru. Saya bisa katakan karena saya ikut tim pakar, dana ada dan bakal ada, dan ini bukan dari anggaran bansos. Yang Rp 500 triliun tahun depan itu tetap bansos, kita tidak akan ambil uang bansos untuk ini,” tegas Hashim.
Dengan perubahan istilah dan penegasan ulang tujuan program, Prabowo berharap inisiatif makan bergizi gratis ini akan segera terealisasi dan memberikan dampak signifikan bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia.