Polri Apps
banner 728x90

Jadi Warisan Budaya, Dubes RI Promosikan Batik di Jepang

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. (Dok; ANTARA/HO- KBRI Tokyo)

Jakarta, Owntalk.co.id – Batik tetap menjadi fokus promosi sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga, mencerminkan identitas bangsa dengan kebanggaan yang tinggi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, melalui pernyataan resmi pada Senin (2/10/2023).

Sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional 2023, KBRI Tokyo mempersembahkan sebuah video kreatif yang memperlihatkan diplomat dan staf KBRI Tokyo mengenakan busana batik dengan berbagai corak selama beraktivitas di kantor.

Video ini, berdurasi tiga menit, dipublikasikan melalui akun resmi Instagram KBRI Tokyo dan ditemani oleh visualisasi serta musik ala serial “Mandalorian” dan “Mission Impossible”.

“Batik bukan hanya diakui dan dikagumi sebagai warisan budaya oleh dunia. Batik juga telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari Bangsa Indonesia dan pecinta batik di seluruh dunia. Menjadikan batik semakin mendunia bukanlah ‘Mission Impossible’. Dimulai dari kebanggaan memakai batik, mempelajari seni membatik, hingga melestarikan warisan ini. Selamat Hari Batik Nasional 2023 dari kami di KBRI Tokyo,” kata Heri.

Video tersebut menggambarkan aktivitas kantor sehari-hari dari diplomat dan staf KBRI Tokyo, yang mengenakan batik dengan motif-motif yang mewakili prioritas diplomasi Indonesia di luar negeri.

Motif Parang, sebagai contoh, menjadi simbol diplomasi perbatasan yang mencerminkan semangat untuk menjaga kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.

Motif Truntum menjadi representasi cinta tulus tanpa syarat dalam Diplomasi Perlindungan WNI di luar negeri.

Motif Sido Mukti melambangkan diplomasi ekonomi dengan harapan masa depan yang lebih baik, sejahtera, dan penuh kebahagiaan.

Terakhir, motif Sekar Jagad menjadi simbol diplomasi perdamaian dan kemanusiaan, yang mengandung makna keindahan dan ketenangan.

Sejarah Hari Batik Nasional dimulai dengan pendaftaran Batik oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI sebagai warisan budaya takbenda di UNESCO pada 4 September 2008.

Pengukuhan oleh UNESCO terjadi pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 2 Oktober 2009.

Seiring dengan pengukuhan tersebut, Pemerintah meresmikan Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden No.33 Tahun 2009, menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Kementerian Dalam Negeri RI juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ yang menganjurkan seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengenakan baju batik setiap hari Rabu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *