Polri Apps
banner 728x90

Penataan Kampung Tua Sei Aleng : Rumah Tidak Ada Ganti Rugi, Warga Terpaksa Ngekost

#image_title

Batam, Owntalk.co.id – Polemik penataan Kampung Tua di wilayah RT 01/RW 11 kampung Sei Aleng Kelurahan Sei Binti menyisakan cerita pilu bagi warga yang terkena dampaknya.

Diimingi Sertifikat tanah kampung tua, warga disuruh merelakan rumahnya digusur tanpa ganti rugi, untuk kemudian bangun ulang sendiri, sesuai patok yang telah disiapkan berukuran 6×10 dan 8×12.

Hal ini membuat warga yang terkena dampak terpaksa mencari kost untuk tinggal sementara, mengumpulkan uang untuk kemudian membangun kembali rumah mereka entah sampai kapan.

“Kami beberapa rumah dibelakang memang tidak mau rumah kami digusur, karena kami tidak sanggup tinggal ngekost. Bukan menolak di gusur, tapi kami merasa penggusuran ini tidak sesuai dengan perjanjian bersama Tim dan Pak Lurah Sei Binti,” ujar seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan kepada wartawan Owntalk, Jum’at (25/08/2023)

Menurutnya, Lurah Sei Binti sendiri turun rapat dengan warga, mensosialisasikan penataan jalan kampung tua, bukan penggusuran rumah.

Kondisi kampung tua Sei Aleng saat ini Foto Owntalk

Tapi kenyataannya berbeda, rumah digusur tanpa ganti rugi.

“Kami bertanya ke Pak Lurah, apakah rumah yang terkena dampak penataan jalan diganti rugi, pak Lurah sendiri mengiyakan. Ada kami simpan videonya. Makanya kami masih bertahan. Sementara yang lain sudah merelakan rumahnya dirobohkan dan pergi tinggal di kost,” kata warga lainnya sambil menunjukkan video saat rapat warga bersama tim perwakilan warga, RKWB dan lurah Sei Binti.

Tim Owntalk pun menelusuri jejak digital yang disampaikan warga melalui video rekaman saat rapat bersama, dan benar bahwa Lurah Sei Binti, Jamil, mengakui bahwa ada ganti rugi bagi rumah yang terkena dampak penataan jalan.

Pantauan dilokasi, terlihat beberapa warga sudah mulai membangun kembali rumah mereka sesuai patok yang telah disiapkan. Ada juga yang membangun kembali dengan sisa puing rumah mereka sebelumnya.

“Kami belum mampu membangun kembali, jadi sementara numpang dirumah keluarga dulu om,” kata seorang warga berinisial (TS) kepada Owntalk yang kebetulan lewat di lokasi.

Wartawan media ini terus melakukan konfirmasi lebih lanjut soal perkembangan permasalahan yang ada dilokasi. (AS)

Penulis: ASEditor: Nur Anida

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *