Jakarta, owntalk.co.id – Anggaran hingga Rp78,78 triliun dialokasikan Kementerian Keuangan untuk ditempatkan di perbankan.
Rp30 triliun telah tersalurkan ke empat bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BRI.
Tersisa sekitar Rp 49 triliun yang belum tersalurkan. Pemerintah sedang mengkaji agar dana ini dapat diperluas ke Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Agar penyalurannya lebih merata ke seluruh daerah pelosok Indonesia,” jelas Budi Gunadi Sadikin selaku Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Jumat (7/8/2020).
Pendanaan di bank daerah ini berlangsung sejak 27 Juli 2020 lalu. Tujuh BPD menjadi penerima, yaitu di Jawa Barat dan Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun, baru Rp 11,5 triliun yang didapatkan ke tujuh BPD ini. Sehingga, masih tersisa Rp37,5 triliun untuk ditempatkan di BPD lain.
Rp 30 triliun di bank BUMN, dana ini telah berubah menjadi penyaluran kredit. Keempat bank BUMN menyalurkan kredit baru yang capai angka Rp 35 triliun untuk 620 ribu UMKM.
Menurut Budi, Kemenkeu tidak ingin berhenti di angka Rp 35 triliun. Telah meyalurkan Rp 30 triliun, Kemenkeu ingin empat bank BUMN: Mandiri, BNI, BTN, dan BRI dapat menyalurkan hingga atau mencapai Rp 90 triliun.
“Kami melihat masih ada opportunity bagi teman-teman Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) untuk melakukan ini,” kata Budi Gunadi.