Polri Apps
banner 728x90

IDI Ungkap Kendala Jawa Timur Atasi Pandemi Covid-19

berita terkini batam
Ibu Kota Jawa Timur, (foto: owntalk)

Surabaya, owntalk.co.id – Achmad C. Romdhoni Selaku Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur mengungkapkan permasalahan yang menyebabkan kasus virus corona di Jawa Timur tinggi. Setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo menargetkan Jatim mengendalikan persebaran kasus selama dua pekan gagal.

“Permasalahannya ada di hulu. Apabila hulu tidak tergarap dengan baik, maka kasus di hilir menumpuk,” ujar Achmad pada webinar yang disiarkan melalui internet, Jumat (10/7/2020).

Maksudnya, banyak warga yang tidak patuh dengan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Cara pandang masyarakat terhadap Covid harus dibetulkan. Kalau visi tidak sama akan sulit mengarahkan program dapat berjalan dengan baik. Presiden mengarahkan tapi kalau visi tidak sama, sulit,” terang Achmad.

Berikutnya Achmad menuturkan kendala lain, alat tes polymerase chain reaction (PCR) yang mahal dan terbatas. Bahkan, tidak semua rumah sakit di Jatim memiliki alat PCR.

Menurutnya, waktu tunggu hasil tes juga lama. Akibatnya, penentuan kepastian kasus menjadi terhambat.

“Ada yang tiga hari, ada yang baru Sabtu-Minggu, ada juga yang 14 hari,” katanya.

Ia menilai perlu diagnosis yang cepat sangat penting. Salah satunya melalui Tes Cepat Molekuler (TCM) dan memperbanyak PCR.

Kendala berikutnya adalah adanya stigma pada tenaga kesehatan. Bahkan, tenaga kesehatan mendapat penolakan dari tempat tinggal maupun dari keluarga pasien.

Ia menyinggung stigma pada rumah sakit memanfaatkan lahan bisnis dalam penanganan corona. Ia merasa kecewa dengan pihak yang berpendapat demikian.

Hingga 10 Juli 2020, kasus covid-19 di Jatim mencapai 15.484 kasus. Tertinggi tingkat di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *