Jakarta, Owntalk.co.id – Tersangka utama dalam kasus pembunuhan Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky alias Eki (16), Pegi Setiawan, muncul dalam konferensi pers di Polda Jawa Barat pada Minggu (26/5/2024).
Dalam pernyataannya, Pegi dengan tegas membantah tuduhan pembunuhan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya telah difitnah. Pegi bahkan menyatakan kesiapannya untuk mati demi membuktikan kebenaran.
Konferensi pers ini menjadi sorotan publik karena perkembangan signifikan lainnya. Dua nama yang sebelumnya disebut sebagai pelaku buron, yakni Dani dan Andi, telah dihapus dari Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, menjelaskan alasan di balik penghapusan tersebut.
“Nama Dani dan Andi yang tercantum di DPO ternyata hanya asal sebut tanpa identitas yang jelas,” ujar Surawan, dikutip dari Kompas.com.
Keterangan yang berbeda-beda dari delapan tersangka lainnya menyulitkan proses penyelidikan. Beberapa tersangka menyebut ada 11 pelaku, sementara yang lain mengatakan ada 13 pelaku.
Surawan menambahkan, “Lima keterangan berbeda dari para tersangka. Ada yang menyebut tiga, lima, hingga satu nama berbeda. Setelah pendalaman, dua nama tersebut ternyata hanya asal sebut.”
Penangkapan Pegi Setiawan sendiri membutuhkan waktu delapan tahun, yang menjadi perhatian dalam konferensi pers ini. Pegi diketahui mengganti identitasnya dan meninggalkan kampung halamannya di Cirebon untuk bersembunyi di Katapang, Kabupaten Bandung.
Di sana, Pegi tinggal di sebuah kos bersama ayah dan ibu tirinya, mengaku sebagai keponakan mereka, dan menggunakan nama baru, Robi.
“Selama di Bandung, dia tidak lagi dikenal sebagai Pegi Setiawan tetapi menggunakan identitas baru, Robi,” ungkap Surawan.
Selain itu, rasa takut di kalangan delapan tersangka lainnya membuat mereka enggan mengungkapkan keterlibatan Pegi dalam pembunuhan tersebut.
Hal ini menambah kesulitan dalam mengungkap keberadaan dan keterlibatan Pegi dalam kasus tersebut.
Kasus pembunuhan yang mengguncang Cirebon ini masih terus berlanjut, dengan perhatian publik yang semakin besar terhadap setiap perkembangan baru.
Polda Jawa Barat berkomitmen untuk terus mengusut tuntas kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban dan keluarga mereka.