Tanjungpinang, Owntalk.co.id – Masyarakat Kepulauan Riau kini semakin berharap melihat jembatan Batam-Bintan (Babin) menjadi kenyataan. Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), sebagai salah satu investor utama dalam proyek ini, akan melakukan tinjauan lokasi di Bintan dan Batam pada awal Agustus 2023 mendatang. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Riau (Diskominfo Kepri), Hasan, S.Sos, di Tanjungpinang.
Pada kunjungannya, AIIB berencana untuk mengunjungi Indonesia dan secara langsung mengecek lokasi tapak awal pembangunan jembatan yang akan dimulai pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2023 di Kepri.
“Mereka akan datang kesini untuk melihat secara langsung lokasi pembangunan jembatan. Sebelum turun ke Kepri, mereka akan menggelar rapat internal di Jakarta bersama Kementerian terkait,” kata Hasan.
Tim dari AIIB yang akan meninjau langsung lokasi jembatan Batam-Bintan akan dipimpin oleh Andres Pizarro, Kepala Sektor Investasi Transportasi Regional 1 AIIB. Tim ini akan didampingi oleh para konsultan, pakar lingkungan, analis, dan ahli manajemen keuangan AIIB.
AIIB juga akan menyelenggarakan rapat pendahuluan di Jakarta dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membahas Multilateral Cooperation Center for Development Finance (MCDF) antara Pemerintah Indonesia dan AIIB.
“Pada kesempatan ini, kita dapat melihat bahwa AIIB sangat serius untuk berkontribusi dalam pembangunan jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,753 Km. Proyek ini telah mendapatkan perhatian khusus dari AIIB sejak awal. Pemprov Kepri dan Gubernur telah berusaha keras untuk mengusahakan proyek ini, termasuk melibatkan Presiden dan para menteri terkait,” ujar Hasan.
Pada kunjungan di Kepri, AIIB juga akan membahas hasil soil investigation jembatan Batam-Bintan dan presentasi Detailed Engineering Design (DED) jembatan tersebut, yang diharapkan akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.
“Kunjungan ini patut kita apresiasi dan sudah kita nantikan, karena menunjukkan keseriusan AIIB dalam berinvestasi di proyek jembatan Batam-Bintan. Semoga kunjungan ini berjalan lancar,” tambahnya.
Proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan, terutama ruas Batam-Tanjung Sauh, melibatkan tiga komponen proyek dengan perkiraan biaya total sekitar US$300 juta yang akan didanai melalui pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Komponen pertama adalah Pekerjaan Konstruksi dengan estimasi biaya sebesar US$236,88 juta atau sekitar Rp3,695 triliun. Komponen kedua adalah Jasa Konsultasi Pengawasan Konstruksi yang membutuhkan biaya sekitar US$11,84 juta atau sekitar Rp184 miliar.
Terakhir, komponen Project Management Consultancy Service memerlukan dana sekitar US$1,38 juta atau sekitar Rp21,52 miliar untuk konsultan manajemen proyek.