Lingga, Owntalk.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan keagamaan yang merata melalui inovasi terbaru: “Layanan Terapung” atau Lantera.
Program ini telah sukses menjangkau 49 pulau terpencil di wilayah Kabupaten Lingga, memberikan akses pencatatan pernikahan resmi kepada masyarakat yang selama ini terkendala aksesibilitas.
Lantera, sebuah perahu motor yang didesain khusus sebagai kantor layanan terapung, telah menjadi saksi bisu berbagai akad nikah yang berlangsung di tengah debur ombak. Bayangkan, janji suci diikrarkan di atas dek kapal, dengan pelaminan sederhana namun khidmat, diiringi alunan musik tradisional Melayu. Zukri Ernanda dan Yulia Citra dari Pulau Kentar menjadi salah satu pasangan yang merasakan kemudahan dan keunikan layanan ini.
Kepala Kemenag Lingga, Erman Zaruddin, menjelaskan bahwa inovasi ini lahir dari keprihatinan atas keterbatasan akses layanan pernikahan resmi di wilayah kepulauan. Lantera tidak hanya memberikan layanan pencatatan nikah, tetapi juga layanan keagamaan lainnya, seperti penyuluhan, konsultasi, dan edukasi tentang pentingnya administrasi pernikahan. Program ini juga berperan penting dalam mencegah praktik pernikahan siri.
“Inovasi ini memastikan setiap pernikahan tercatat secara hukum negara, melindungi hak-hak keluarga, khususnya perempuan dan anak,” ujar Erman.
Keberhasilan Lantera merupakan hasil kolaborasi yang erat antara Kemenag Lingga dengan aparat desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya desa yang aktif meminta jadwal kunjungan Lantera. Perahu ini telah menjelajahi laut berjam-jam untuk mencapai pulau-pulau terluar, menjadi satu-satunya akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan pencatatan pernikahan resmi.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Cecep Khairul Anwar, mengapresiasi inovasi Lantera sebagai contoh nyata layanan jemput bola yang efektif dan layak direplikasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) lainnya. Kemenag berkomitmen mendukung program serupa melalui berbagai dukungan, termasuk regulasi, pelatihan, dan anggaran.
Lantera bukan sekadar program, melainkan bukti nyata komitmen pemerintah untuk memastikan akses layanan keagamaan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, hingga ke pelosok pulau terpencil sekalipun.