Kawasan CGC Sagulung Tak Aman, Ibu Bawa Anak Kecil Gasak Gas Melon di Siang Bolong!

Screenshot Video CCTV menunjukkan pelaku sedang membawa gas melon. (Foto: Ist.)

Batam, Owntalk.co.idKawasan Cipta Grand City (CGC) Sagulung kembali dihantui aksi kejahatan. Kali ini, 5 buah tong gas melon raib digondol pelaku, Senin (11/11/2024) siang.

Yang lebih mengejutkan, pelaku ternyata seorang ibu-ibu yang membawa dua anak kecil.

Kejadian ini terungkap saat pemilik warung, Desi (46) bersama abangnya, Samsudin (47), datang untuk membuka warung pada pukul 16.30 sore.

Mereka kaget melihat gembok rusak dan 5 buah gas melon raib. Mereka pun mengecek CCTV yang mengarah ke warung.

Dari Rekaman CCTV menunjukkan seorang ibu-ibu berjilbab Warna abu-abu, mengenakan helm warna hitam, baju warna hitam, celana jeans warna biru dan membawa dua anak kecil.

Ia dengan santai merusak gembok pintu warung Bot 1, Riski Badai, sebelum masuk dan mengambil 5 buah gas melon pada pukul 11.12 WIB. Sementara kedua anaknya mengunggu disekitar warung.

“Saya kaget pas lihat CCTV. Ibu-ibu itu bawa anak kecil, kayaknya mau ngelabui orang sekitar agar tidak curiga,” ujar Desi kepada Owntalk, Selasa (12/11/2024).

Baca Juga : Anwar Anas Apresiasi Kinerja Polda Kepri dalam Membangun Kebun Ketahanan Pangan

Samsudin juga mengungkapkan kekesalannya karena pihak keamanan kompleks yang diklaim berjaga 24 jam, ternyata tidak mengetahui adanya kehilangan di warung tersebut.

“Security bahkan tidak tahu ada laporan kehilangan. Di siang bolong begini di kawasan ramai, bisa tidak terpantau oleh security,” kesalnya.

Kejadian ini pun menjadi pukulan telak bagi pengelola Cipta Grand City (CGC).

“Ini sudah yang kedua kalinya warung kami kena curi gas. Sebelumnya, 4 buah gas melon hilang dicuri dengan cara menjebol dinding dari luar,” ungkap Samsudin.

Ia berharap, keamanan di CGC perlu ditingkatkan lagi, serta dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Pihak CGC harus bertindak tegas kepada keamanan di kompleks ini, bila perlu di evaluasi, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi,” harap Samsudin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *