Polri Apps
banner 728x90

Menteri Lingkungan Hidup Berencana Akhiri Impor Sampah

Bidang Lingkup Hidup dan PSDA HMI Cabang Semarang.

Jakarta, Owntalk.co.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, mengumumkan bahwa pemerintah berencana menghentikan impor sampah ke Indonesia sebagai salah satu solusi mengatasi penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah.

Langkah ini diharapkan mampu memperbaiki sistem pengelolaan sampah di tanah air sekaligus mengurangi beban lingkungan.

“Impor sampah ini harus segera kita akhiri,” tegas Hanif dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri Lingkungan Hidup di Jakarta, Selasa (22/10).

Indonesia, yang pada tahun 2022 tercatat sebagai salah satu pengimpor sampah plastik terbesar di dunia dengan volume mencapai 194 ribu ton, kini harus berhadapan dengan dampak langsung dari kebijakan tersebut.

Penuhnya beberapa TPA di sejumlah wilayah mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi dan mengambil tindakan tegas.

Hanif juga menargetkan perbaikan pada sistem pengelolaan sampah di beberapa TPA sebagai prioritas utama dalam masa 100 hari kepemimpinannya.

“Kami akan segera menyelesaikan setidaknya tiga TPA terlebih dahulu, salah satunya adalah TPA Banjarbakula,” ungkap Hanif.

Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan dari akumulasi sampah di daerah-daerah yang sudah mendekati kapasitas maksimal.

Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan serapan investasi di sektor lingkungan hidup dan kehutanan sebesar Rp 19,9 triliun hingga tahun 2025.

Hal ini disampaikan oleh mantan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI.

Investasi ini mencakup berbagai sektor, termasuk pengolahan limbah air dan daur ulang sampah, dengan alokasi dana mencapai Rp 2,2 triliun.

“Target investasi ini juga diharapkan mampu menyerap hingga 400 ribu tenaga kerja,” ujar Siti.

Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi melalui investasi yang berkelanjutan, sambil terus memperbaiki infrastruktur pengolahan sampah dan limbah.

Dengan menghentikan impor sampah dan fokus pada perbaikan sistem pengelolaan limbah domestik, Indonesia diharapkan mampu mengatasi masalah lingkungan yang kian mendesak.

Inisiatif ini juga menjadi salah satu wujud nyata dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan, sambil mendukung pertumbuhan ekonomi melalui serapan investasi dan tenaga kerja di sektor lingkungan hidup.

Langkah-langkah yang diambil dalam 100 hari pertama Hanif Faisol sebagai Menteri Lingkungan Hidup akan menjadi pondasi penting untuk memperbaiki tata kelola sampah dan mengurangi ketergantungan pada sumber limbah luar negeri, sekaligus memperkuat sistem pengelolaan sampah nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *