Polri Apps
banner 728x90

Kasus Akhiri Hidup Meningkat, Kemenkes Ingatkan Kesehatan Mental

Ilustrasi seorang wanita depresi. (Dok; Freepik)

Jakarta, Owntalk.co.id – Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Endang Sumiwi, menyoroti bahwa kesehatan jiwa sering kali masih dianggap sebagai isu sensitif yang jarang dibahas secara terbuka.

Akibatnya, masyarakat sering menyikapi gangguan jiwa dengan stigma negatif, yang justru menghambat upaya pencegahan dan penanganan yang efektif.

Menurut data WHO, lebih dari 700 ribu orang di seluruh dunia mengakhiri hidupnya setiap tahun. Di Indonesia, data dari Polri menunjukkan peningkatan tajam dalam angka kematian akibat bunuh diri pada tahun 2023, dengan 1.350 kasus dibandingkan 826 kasus di tahun sebelumnya.

“Jika tidak ada langkah pencegahan yang serius, angka ini bisa terus meningkat setiap tahunnya,” kata Maria Endang.

Endang menekankan bahwa alasan seseorang mengakhiri hidupnya sangat kompleks, dipengaruhi oleh faktor biologis, genetik, psikologis, hingga faktor budaya dan lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa pencegahan bunuh diri tidak bisa dilakukan dengan pendekatan yang sederhana, melainkan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.

Dalam upaya mencegah meningkatnya angka bunuh diri, Endang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental orang di sekitar.

Tindakan sederhana, seperti menunjukkan kebaikan, mendengarkan tanpa menghakimi, dan mengadakan percakapan yang terbuka, dapat memberikan pengaruh yang signifikan bagi seseorang yang sedang berjuang melawan beban mental.

“Hal-hal kecil seperti percakapan terbuka dan menunjukkan kebaikan tanpa menghakimi bisa berdampak besar bagi mereka yang merasa sendirian,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Jiwa, Imran Pambudi, menggarisbawahi pentingnya penerimaan diri sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan mental. Menurutnya, tekanan sosial yang membuat seseorang merasa perlu selalu sempurna bisa memicu stres dan keputusasaan.

“It’s okay not to be okay. Kita perlu menyadari bahwa tidak masalah jika sesekali merasa tidak baik-baik saja. Semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan, dan penting bagi kita untuk menerima diri sendiri tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain,” jelas Imran.

Imran juga mengajak masyarakat untuk menjadi “flashlight” atau cahaya penerang bagi orang lain, khususnya bagi mereka yang sedang menghadapi masa-masa sulit.

Terinspirasi dari lagu Flashlight yang dinyanyikan oleh Jessie J, Imran berharap setiap orang bisa memberikan dukungan bagi diri sendiri dan orang-orang terdekatnya.

“Kita harus bersama-sama membuka diri dan siap membantu teman, keluarga, atau siapapun yang sedang merasa down. Jadilah cahaya penerang, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” lanjutnya.

Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan

Kesehatan mental bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala depresi, menyakiti diri, atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan profesional.

Banyak layanan yang tersedia, baik melalui rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, maupun komunitas yang menyediakan layanan konseling dan dukungan secara online.

Kemenkes juga menyediakan berbagai layanan darurat yang dapat diakses 24 jam. Salah satunya adalah layanan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN RSJMM) D’Patens24 yang bisa dihubungi di nomor 081197910000 untuk panggilan hotline atau 081380073120 melalui WhatsApp (Senin – Jumat, pukul 08.00 – 16.00 WIB).

Selain itu, beberapa rumah sakit jiwa rujukan seperti RSJ Amino Gondohutomo di Semarang, RSJ Marzoeki Mahdi di Bogor, RSJ Soeharto Heerdjan di Jakarta, RSJ Prof Dr Soerojo di Magelang, dan RSJ Radjiman Wediodiningrat di Malang juga menyediakan layanan konsultasi jiwa secara gratis dan dapat dihubungi kapan saja.

Dengan adanya berbagai layanan dukungan kesehatan mental ini, diharapkan masyarakat semakin terbuka untuk mencari bantuan ketika membutuhkannya.

Terlepas dari segala stigma yang ada, kesehatan mental adalah hak semua orang, dan mendapatkan bantuan adalah langkah penting untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *