Batam, Owntalk.com – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi Kelompok Perusahaan Wiraraja Indonesia atas prestasinya menggaet investasi terbesar tahun ini, yakni Rp290 triliun. Perusahaan yang digaet terdiri dari 6 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan 2 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dari negara Singapura, Taiwan hingga Amerika Serikat.
”Luar biasa dan salut kepada Ahmad Makruf Maulana, CEO Wiraraja yang telah mampu mendatangkan investasi triliunan rupiah dari Singapura, Taiwan dan Amerika Serikat. Salah satu yang membuat saya salut, adalah di setiap gedung Kawasan Industri Wiraraja tertulis ”Padamu Negeri.” Semuanya dilakukan sebagai wujud kecintaan kepada bangsa Indonesia dan demi kemakmuran rakyat,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberi sambutan di hadapan ratusan tamu undangan yang tokoh pengusaha dan tokoh masyarakat di Kota Batam, di Kawasan Wiraraja, Kabil, Batam, 26/8/2024.
Delapan perusahaan yang tediri dari PMA dan PMDN itu menanamkan modal mencapai USD17,63 miliar atau setara dengan Rp290,99 triliun. Investasi itu dinilai sebuah prestasi yang membanggakan karena perusahaan yang menanamkan modal di Wiraraja Industrial Park 1 Kabil itu merupakan perusahaan yang telah memiliki nama baik di dunia.
Selain 8 perusahaan besar yang diresmikan itu, Airlangga menyatakan bangga atas Proyek Strategis Nasional (PSN) Wiraraja Green Renewable Energy & Smart Eco Industrial Park di Pulau Galang. PSN di Pulau Galang itu diharapkan dapat mengubah persepsi warga tentang PSN. Pasalnya, proyek strategis nasional diresmikan oleh pemerintah pusat ditujukan untuk memajukan ekonomi di daerah yang berpengaruh secara nasional.
Seremonial peresmian investasi delapan perusahaan kakap itu membuktikan iklim investasi di Batam Kepri menjadi sangat menjanjikan. Fakta itu menunjukkan provinsi Kepri menjadi provinsi yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbanyak dari semua provinsi di Indonesia. Airlangga menyatakan prestasi yang diperoleh Wiraraja merupakan bagian penting dalam mewujudkan Kepri sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri di Indonesia.
Sebagai propinsi terbanyak KEK-nya, ini sangat membanggakan. Dan patut dicatat bahwa kinerja KEK-nya merata, tidak ada KEK yang menonjol, ini patut diapresiasi. Fakta itu menunjukkan provinsi Kepri menjadi provinsi yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbanyak dari semua provinsi di Indonesia.
”Sebagai propinsi terbanyak KEK-nya, ini sangat membanggakan. Dan patut dicatat bahwa kinerja KEK-nya merata, tidak ada KEK yang menonjol, ini patut diapresiasi,” ujar Mengko perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan acara seremoni Grand Launching dan Ground Breaking Perusahaan di Kawasan Industri Wiraraja di Kabil. Delapan perusahaan yang diresmikan Airlangga, antara lain:
- PT Atelier Solar Indonesia
PMA asal Singapura dan Amerika Serikat, bergerak di bidang manufaktur modul surya (solar panel), dengan nilai investasi 30 juta dolar AS, menyerap 150 tenaga kerja. - PT Energy Tech Indonesia
PMA asal Amerika Serikat, bergerak di bidang manufaktur baterai Sodium-ion, dengan nilai investasi 250 juta dolar AS, menyerap 350 tenaga kerja. - PT Quantum Luminous Indonesia
PMA asal Amerika Serikat dan Jerman, bergerak di bidang manufaktur pasir silika dan turunannya, dengan nilai investasi 300 juta dolar AS, menyerap 5.000 tenaga kerja. - PT Essence Global Indonesia
PMA asal Amerika Serikat, bergerak di bidang manufaktur mobil listrik, dengan nilai investasi 60 juta dolar AS, menyerap 20.000 tenaga kerja. - PT Uwin Resources Regeneration
PMA asal Taiwan, bergerak di bidang manufaktur lithium carbonate elektronik, dengan nilai investasi 60 juta dolar AS, menyerap 300 tenaga kerja. - PT TUL Taiwan Corp
PMA asal Taiwan, bergerak di bidang manufaktur lithium carbonate elektronik, dengan nilai investasi 60 juta dolar AS, menyerap 300 tenaga kerja. - PT Galang Bumi Industri
PMDN yang bergerak di bidang kawasan industri, dengan nilai investasi 14,4 miliar dolar AS, menyerap 10.000 tenaga kerja. - PT Wiraraja Strategix (Wiraraja Power)
PMDN yang bergerak di bidang EPC & IPP, dengan nilai investasi 6 juta dolar AS, menyerap 50 tenaga kerja.(*)