Polri Apps
banner 728x90

Mengangkat Pesona Wisata Bayuwangi: Penataan Kawasan Pantai Plengkung

Ombak di pantai Plengkung, Banyuwangi. Disukai para surfer dunia. (Dok; PESONA INDONESIA)

Mendukung kemajuan pariwisata Banyuwangi, pemerintah telah melakukan penataan kawasan Pantai Plengkung, destinasi wisata kelas dunia yang memiliki ombak setara dengan yang ada di Hawaii dan Afrika Selatan.

Pantai Plengkung: Surga bagi Peselancar Dunia
Terletak di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Pantai Plengkung, atau yang lebih dikenal sebagai G-Land, menjadi magnet bagi wisatawan berkat ombaknya yang tinggi dan besar.

Destinasi ini diakui sebagai salah satu spot surfing terbaik di Asia Tenggara, bahkan termasuk dalam tujuh ombak terbaik di dunia.

Menghadap langsung ke Samudra Hindia, Pantai Plengkung terletak di timur Teluk Grajagan. Pantai ini menawarkan ombak setinggi 4-8 meter dengan panjang mencapai 2 km. Terdapat tiga tingkatan ombak di sini: kong waves (6-8 meter), speedis waves (5-6 meter), dan many track waves (3-4 meter), yang menarik peselancar dari berbagai tingkatan keahlian.

Puncak gelombang biasanya terjadi antara April hingga Agustus. Ombak setinggi 3-4 meter sering digunakan oleh peselancar pemula untuk berlatih, sementara yang profesional lebih memilih ombak yang lebih tinggi.

Tak heran, Pantai Plengkung menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan selancar internasional, seperti Quicksilver Pro Surfing Championship (1995, 1996, 1997) dan Da Hui Pro Surfing World Championship seri III (2003).

Melihat pentingnya Pantai Plengkung sebagai destinasi wisata utama, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil langkah untuk melakukan penataan infrastruktur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya memperbaiki infrastruktur sebelum melakukan promosi besar-besaran untuk memastikan wisatawan mendapatkan pengalaman yang memuaskan.

Penataan kawasan ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Timur Ditjen Cipta Karya, dimulai pada Maret 2022 dan selesai pada Desember 2022, dengan anggaran Rp9,4 miliar dari APBN 2022. Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor CV Era Jaya Perkasa dan diawasi oleh PT Amoret Mitra Consulindo.

Penataan mencakup tiga zona utama:

  • Zona I: Meliputi bangunan pendukung seperti kantor pengelola, pos jaga, box culvert, 4 unit toilet publik, sarana kesehatan, dan saluran drainase.
  • Zona II: Berfokus pada lansekap, termasuk jalur pedestrian area wisata, area penjemputan surfer, area sign negara, viewing deck, ruang terbuka surfing camp, dan signage area wisata.
  • Zona III: Meliputi bangunan utama seperti 3 bangunan gardu pandang dan MEP.

Penataan Kawasan Pantai Plengkung diharapkan dapat mendukung terciptanya kawasan wisata bertaraf internasional, sejalan dengan PP nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di beberapa kawasan di Jawa Timur.

Dengan infrastruktur yang memadai, Pantai Plengkung siap menjadi destinasi yang tidak hanya menarik kunjungan wisatawan lokal tetapi juga internasional, memperkuat posisi Banyuwangi sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *