Menuju Indonesia Emas, Amsakar Ahmad Bekali Kader Pemuda Katolik

Foto bersama Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kepulauan Riau (Komda Kepri) usai menggelar kegiatan Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM), kegiatan mandatori organisasi, yang dilaksanakan di tingkat Komda, Minggu (16/6). (Sumber. Ist)

Batam, Owntalk.co.id – Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kepulauan Riau (Komda Kepri) menggelar kegiatan Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM), kegiatan mandatori organisasi, yang dilaksanakan di tingkat Komda, Minggu (16/6).

Perhelatan KKM yang berlangsung di Hotel Venia – Sagulung Batam ini, dihadiri oleh kader Pemuda Katolik, Pengurus Pemuda Katolik dari berbagai tingkatan (Komda, Komac, Komcab), unsur pembina Komda Kepri, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik serta para tamu undangan, khususnya Wakil Walikota Batam, Bapak Amsakar Ahmad, S.Sos.,Msi yang didapuk sebagai Narasumber utama dalam kegiatan KKM ini.

Ketika tampil sebagai pembicara dihadapan kader-kader Pemuda Katolik Komda Kepri, Pak Amsakar Ahmad yang juga adalah orator ulung ini langsung membangun kesadaran akan peran penting Pemuda dalam mewarnai perjalanan Bangsa Indonesia dari etape ke etape.

Bagi Amsakar, peran pemuda Indonesia yang dalam keberagaman membangun bangsa, tidak bisa dilepaskan dari peran organisasi-organisasi Kepemudaan termasuk organisasi Pemuda Katolik, yang ikut ambil bagian dalam pembangunan bangsa Indonesia hingga saat ini.

Ritme dan kekuatan energi Pemuda dalam pembangunan bangsa Indonesia yang begitu membanggakan itu harus terus ditingkatkan, kata Pak Amsakar.

Ia mengharapkan agar Generasi Muda Indonesia saat ini harus tumbuh kesadaran sebagai sebuah komunitas yang memiliki kapasitas dan kompetensi, kemampuan dan kecakapan dalam bersaing di kancah global.

“Oleh karena itu, hari ini saya berharap agar Pemuda Katolik harus berkontribusi, harus tampil ke permukaan, karena tantangan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana kita mewarnai konstelasi global ini di era 5.0 yang menuntut kita harus melek teknologi,” ungkap Amsakar.

Dalam pemaparan lebih lanjut, Wakil Walikota Batam ini juga membuka cakrawala peserta KKM Komda Kepri untuk membaca realitas global yang bagi Amsakar merupakan fenomena loncatan-loncatan peradaban yang unpredictable atau susah di prediksi.

Untuk itu Amsakar menyarankan agar pentingnya Pemuda Katolik harus memiliki satu deskline atau bagian yang bersentuhan langsung dengan teknologi, supaya kecepatan perkembangan informasi global lokal mudah diakses dan up-to-date.

Menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, Amsakar menegaskan bahwa apabila kita abai dalam peningkatan kapasitas Sumber daya manusia, dan tidak membangun habitus SDM yang melek teknologi, maka kita hanya akan menjadi bangsa yang tertinggal, bangsa yang termarjinalkan. Dan untuk itu Pemuda Katolik sebagai salah satu entitas komponen Pemuda bangsa, harus melakukan terobosan-terobosan.

Bagi Amsakar, Calon Kuat Walikota Batam ini, kompetensi adalah kata kunci untuk sukses di dunia, sekaligus kompetensi dan kecakapan merupakan kunci sukses di akhirat.

“Kalau anda tidak menyiapkan kualitas SDM yang memadai, omong kosong mau memenangkan kompetisi sekarang ini maupun kompetisi global. Kalau anda tidak mempersiapkan kapasitas kompetensi secara baik, omong kosong anda sukses di akhirat,” paparnya.

Dalam pemaparannya kali ini, Amsakar juga melecut kesadaran Pemuda Katolik untuk peduli terhadap persoalan kebangsaan. Ia berharap agar Pemuda Katolik menjadi media yang mampu mengkomunikasikan kepada anak-anak muda Batam dan anak-anak muda Kepri, agar juga memiliki kepedulian terhadap kebangsaan.

Hal ini dikatakannya, karena melihat realitas perubahan perilaku pada generasi milenial yang konon serba instan dan serba cepat. Tidak ada lagi ikhtiar kerja keras dalam diri anak muda. Perubahan perilaku yang lain adalah atensi anak muda terhadap kehidupan berbangsa juga kepedulian terhadap dinamika politik berada pada titik paling rendah.

Untuk itu diakhir sesi, Amsakar kembali mengajak agar Pemuda Katolik Komda Kepri dan juga anak-anak muda bangsa ini untuk terus berikhtiar dalam meningkatkan kapasitas Sumber daya manusia, mengasah kemampuan melalui kompetensi dan melek teknologi, harus pula memiliki kepedulian terhadap persoalan-persoalan kebangsaan, dan terlibat dalam dinamika-dinamika politik kebangsaan, agar daya saing bangsa yang menjadi cetak biru Indonesia emas 2045 dapat dihadapi oleh semua komponen Pemuda bangsa ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *