Polri Apps
banner 728x90

Bambang Susantono: Pejalan Kaki Akan Jadi Kasta Tertinggi di IKN

Desain Istana Kepresidenan di IKN. (Dok; IKN)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, mengungkapkan bahwa pejalan kaki akan menduduki kasta tertinggi dalam hierarki transportasi di IKN, Kalimantan Timur.

Kota baru ini dirancang dengan prinsip mengurangi jarak tempuh dan mengutamakan penggunaan transportasi umum serta mobilitas aktif.

“Nusantara akan mengurangi jarak transportasi sekaligus mendorong penggunaan transportasi umum dan mobilitas aktif, seperti berjalan kaki atau bersepeda,” ujar Bambang dalam siaran pers Otorita IKN, Rabu (29/5/2024).

Untuk mendukung visi tersebut, Otorita IKN merencanakan tata kota yang efektif dengan mencegah perluasan pembangunan kota secara berlebihan.

Pendekatan ini bertujuan untuk menyeimbangkan perjalanan di dalam kota, mendukung kawasan dengan kepadatan tinggi, dan mendorong skala ekonomi yang efisien.

Kebijakan di IKN akan berfokus pada pemberian insentif bagi pilihan-pilihan kebijakan berkelanjutan. Misalnya, pengelolaan permintaan transportasi akan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan menciptakan lebih banyak ruang untuk transportasi publik.

“Selain itu, strategi Nusantara mencakup pembatasan kapasitas parkir dan jalan serta memperkenalkan fasilitas park-and-ride untuk menjaga volume lalu lintas,” jelas Bambang.

Untuk memandu upaya pembangunan kota cerdas ini, Otorita IKN telah menerbitkan Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara yang mencakup enam bidang utama: transportasi dan mobilitas, tata kelola yang cerdas, kehidupan yang cerdas, sumber daya alam dan energi, infrastruktur, serta industri dan sumber daya manusia.

Chief Urban Mobility IKN, Resdiansyah, menambahkan bahwa konsep transportasi di IKN akan berorientasi pada angkutan umum ramah lingkungan dan berkelanjutan berbasis listrik atau electric vehicle (EV).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), 80 persen transportasi di IKN akan menggunakan angkutan umum berbasis hijau seperti Electric Bus Rapid Transit (BRT) dan angkutan umum berbasis rel seperti MRT dan LRT.

“Selain itu, hierarki transportasi di IKN diprioritaskan bagi pejalan kaki, kemudian pesepeda, dan terakhir angkutan umum,” kata Resdiansyah.

Pembangunan IKN dengan fokus pada mobilitas aktif dan transportasi berkelanjutan ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan alternatif transportasi yang sehat dan efisien.

Dukungan penuh dari berbagai pihak akan memastikan bahwa IKN menjadi kota yang ramah lingkungan, efisien, dan nyaman bagi semua penduduknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *