Polri Apps
banner 728x90

Website Pemko Belum Bisa jadi Rujukan, Gekrafs Batam Minta di Update!

Foto : Bismar Alrian Butar Butar, S.Si., MM Wakil Ketua Urusan Budaya, Tradisi, Talenta dan Potensi Kreatif Baru.

Batam, Owntalk.co.id – Bismar Alrian, Wakil Ketua DPC Gekrafs Kota Batam mengkritik tidak updatenya data jumlah usaha mikro pada situs resmi dinas koperasi dan usaha mikro kota batam.

“Di Gekrafs, tugas saya mencari data-data untuk kebutuhan kajian yang dilakukan organisasi. Ketika saya lagi cari data pendukung untuk riset sederhana yang sedang saya lakukan, saya pikir situs resmi pemerintah adalah yang paling update, tapi ternyata data yang tersaji adalah data tahun 2020″ Katanya

Bismar, sapaannya, menerangkan bahwa data kuantitatif mengenai jumlah unit usaha di Batam ini harusnya selalu update setiap tahun, sehingga masyarakat dapat menggunakannya untuk keperluan riset, apakah untuk urusan pekerjaan, studi akademis maupun organisasi seperti yang sedang dilakukannya.

“iya, harusnya update terus setiap tahun, jadi kita bisa sekaligus analisis pertumbuhannya bagaimana. Tertera di sana ada 555 unit usaha mikro. Mungkin ini jika dilihat dari dokumen legalnya ya. Karena saya yakin lebih dari ini lah usaha mikro di Batam, ini mengindikasikan masih banyak sekali PR pemerintah” Ujarnya

Ia menambahkan, yang paling tahan terhadap krisis ekonomi adalah UMKM, maka dari data yang tersedia, pemerintah harus lebih fokus dan memperhatikan UMKM.

“Saatnya usaha mikro scale up, diedukasi dan dibantu urusan legalnya. Didorong untuk bertumbuh. Apalagi ada isu resesi ekonomi global 2023. Usaha mikro, kecil dan menengah ini lah yang jadi garda terdepan nanti” Tambahnya

Sedangkan data yang tersedia selain tidak update, juga agak diragukan validitasnya. Jumlah usaha mikro yang tersaji terlalu sedikit jika kita perhatikan dengan yang ada di lapangan.

“Saya mau pakai data ini juga dilema. PBB mengisyaratkan jumlah pelaku UMKM setidaknya 2% dari jumlah penduduk. Artinya, untuk batam, butuh sedikitnya 22ribu pelaku UMKM. Sedangkan jika dilihat dari omzetnya, mayoritas pelaku UMKM itu ya usaha mikro, jadi kalau kita paksakan menggunakan data tadi, artinya jumlah UMKM di Batam tidak sampai seribu. Rasa-rasanya ini tidak mungkin. Saya berharap pemerintah bisa lebih concern dengan hal ini” Tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *