Polri Apps
banner 728x90

Kepri Terima Investasi 25 T di Awal Tahun Dari 3 Perusahaan Tiongkok

Ilustrasi kerjasama Indonesia-Tiongkok. (sumber : Kompas.com)

Ketiga MOU itu adalah:

1.     Offshore Financial Center Project dengan Asia Brand Group Holdings Co Ltd senilai USD680 juta;

2.     New Energy Project dengan Easypass Technology Co Ltd senilai USD500 juta;

3.     Logistics Port Project dengan Shanghai Maolin International Trade Co Ltd senilai USD580 juta.

Perlu diketahui, pemerintah Indonesia sebelumnya telah membangun Pulau Bintan sebagai Kawasan Ekononomi Khusus (KEK) Galang Batang. Di KEK saat ini telah dibangun sebuah  Smelter Grade Alumina (SGA). Bahkan smelter ini berhasil mengekspor alumina perdana  sebanyak 70 ribu ton dengan nilai USD21 juta. Ini merupakan bagian dari target ekspor tahun pertama sebesar 1 juta ton/tahun dengan nilai ekspor USD300 juta. Ekspor ini akan ditingkatkan pada tahun kedua, target ekspor menjadi 2 juta ton/tahun dengan nilai ekspor sebesar USD600 juta.

KEK Galang Batang ke depannya diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui penurunan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri. KEK Galang Batang akan fokus pada industri manufaktur modern, seperti industri hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan didukung lokasi geografis yang sangat baik untuk berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global.

Sebagai informasi, KEK Galang Batang berhasil merealisasikan rencana pembangunannya senilai Rp14 triliun dan akan mencapai Rp36 triliun pada 2025. Kawasan ekonomi khusus ini lokasinya yang strategis di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, menciptakan beragam peluang bisnis. Kawasan ini memiliki akses langsung ke Selat Malaka dan Laut Natuna Utara

Halaman selanjutnya…