Papua, Owntalk.co.id – Momentum Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua menggeser paradigma tentang perlakuan terhadap penyandang disabilitas dari belas kasihan menjadi berbasiskan hak.
Hal itu, sangat menggugah rasa kemanusiaan antar penduduk di seluruh pelosok tanah air ke depan, bahwa semua orang dilahirkan dalam kondisi yang setara.
“Bagaimana mengubah paradigma yang tadinya memperlakukan penyandang disabilitas dengan belas kasihan atau charity menjadi paradigma berbasis hak,” ujar Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pertahanan, dan Hak Asasi Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani di Media Center Kominfo Peparnas Papua pada Selasa (2/11/2021).
Menurut dia, Peparnas berpotensi mengatasi permasalahan yang menyumbat pergeseran paradigma di atas menjadi terwujud. Karena, kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pesta olahraga bagi para penyandang disabilitas ini bisa modal kuat dalam membuka berbagai kendala yang menghambat terjadinya pergeseran paradigma dari belas kasihan menjadi berbasiskan hak.
Baca juga :
- Raih Suara Tertinggi di Pileg 2024, Aweng Kurniawan Gelar Bukber Bersama TIM Pemenangan
- Prabowo-Gibran Menang di Pilpres, TKD 02 Kepri Gelar Bukber dan Tasyakuran
- Komisi III DPRD Batam Bakal Panggil Perusahaan Penimbun Mangrove di Sagulung
Hal ini akan membuka aksesibilitas terhadap hambatan-hambatan yang menghalangi terwujudnya perubahan paradigma tersebut. Sehingga, selesainya kegiatan Peparnas Papua ini para penyandang disabilitas, di masa mendatang dapat diperlakukan setara dengan warga non disabilitas dari berbagai aspek.
“Menggedor sisi-sisi kemanusiaan kita, agar kita setara memperlakukan orang lain dengan penuh hormat,” katanya.
Secara konkret yang dimaksud dari ajang ini mengentaskan sumbatan kendala dari para penyandang disabilitas untuk diperlakukan berbasis hak, adalah melalui pembangunan infrastruktur pelengkap yang memudahkan kaum disabilitas mobilisasi ke berbagai tempat.
Halaman selanjutnya…