Setiap orang hakikatnya diciptakan sebagai pemimpin. Entah itu untuk memimpin diri sendiri atau menjadi pemimpin bagi orang lain.
Leadership atau kepemimpinan adalah kualitas unggul yang dimiliki oleh seseorang dalam dirinya masing-masing. Wawancara kerja, diskusi, dan organisasi, sosok pemimpin selalu dicari. Tak heran, terdapat banyak pelatihan untuk menggali dan mengasah kemampuan kepemimpinan seseorang.
Apalagi banyak orang mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu seni dan bukan hanya sekadar memerintah. Lantas, seperti apa sosok pemimpin yang baik?
“Successful leaders see the opportunities in every difficulty rather than the difficulty in every opportunity” – Reed Markham.
Pemimpin yang sukses dapat melihat kesempatan dalam setiap kesulitan yang ia hadapi. Seperti itulah kiranya kalimat yang cocok diberikan kepada Akhmad Rosano selaku presiden LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Berlian (Berantas Lingkaran Narkoba) dan LSM Suara Rakyat Keadilan (SRK). Pasalnya, Rosano sudah memiliki jiwa untuk menjadi pemimpin sejak dini yang juga didoktrin oleh ayahnya agar selalu menjadi orang yang dapat memimpin orang lain. Saat kesulitan menerpa, justru hal itu tak membuat Rosano mundur melainkan melihat sebuah kesempatan yang besar dalam kesulitan itu.
Akhmad Rosano lahir di Parepare, Sulawesi Selatan dari rahim seorang ibu yang bernama Salmah dan ayah, Arsjad B (Alm), yang berprofesi sebagai Mobrig atau yang lebih dikenal sekarang dengan Brimob (Brigade Mobil). Sang ayah merupakan sosok yang keras dalam mendidik anak-anaknya.
Akhmad Rosano, pria berbadan gagah ini lahir di Parepare, Sulawesi Selatan tepatnya disebuah Kapal. Ya, benar saja, Rosano sendiri lahir disebuah kapal angkatan laut milik Belanda yang kala itu, Arsjad B tengah bertugas untuk pembebasan Irian Barat. Salmah yang saat itu sedang hamil memutuskan untuk ikut bersama dengan sang suami. Setelah selesai bertugas selama dua tahun lamanya, kapal berangkat untuk mengantarkan para prajurit dari mulai Ambon, Sulawesi Utara, Manado, Kalimantan hingga ke Sulawesi.
Ketika kapal memasuki wilayah Sulawesi dari Kalimantan, Halimah yang sedang hamil tua sudah memasuki tahap untuk melahirkan. Dibantu dengan tenaga medis kapal, akhirnya lahirlah Rosano pada Jum’at Subuh tepatnya 14 Maret 1965. Nama Akhmad Rosano sendiri merupakan nama kapal yang ditumpangi sang Ayah dan Ibu, A. Rosano. Sang kapten waktu itu memberi amanah kepada Arsjad B untuk memberi bayi laki-lakinya nama sesuai dengan nama kapal. Sehingga, tercipta lah nama Andik Rosano. Namun nama itu tak cocok dan membuat Rosano kecil sakit-sakitan, sehingga nama itu diubah menjadi Akhmad Rosano. Itulah asal muasal nama presiden LSM ini menjadi Akhmad Rosano.
Rosano mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota kelahirannya itu, Parepare. Dirinya bersekolah di SD N 12, SMP N 3 dan SMA N 2 Parepare.
Semasa SD dan SMP, Rosano dikenal sebagai anak yang bandel dan degil. Bagaimana tidak, dirinya pernah tinggal kelas semasa SD dikarenakan lebih memilih membantu kakeknya di sawah membawa pisang dan buah-buah lainnya ke pasar, mendapat rangking terakhir dan selalu berkelahi. Tak kala guru menjelaskan di depan kelas, dirinya juga bercakap-cakap dibelakang kelas. Hukuman strap pun sering ia rasakan ulah dari kebandelannya itu. Tak terhenti dimasa SD, Rosano pun tetap ‘hobi’ berkelahi kala dirinya duduk dibangku SMP.
Baca Halaman Selanjutnya…