Polri Apps
banner 728x90

Dini Hari Seroja Kembali Dilanda Badai Dahsyat

Pulau Adonara yang luasnya 509 km2 itu hanya berbatas selat selebar 3 km dari Kota Larantuka di Flores Timur. Persis di sisi Timur Adonara, berbatas selat 2–4 km, ada Pulau Lembata (1.260 km2) yang merupakan kabupaten tersendiri. Cerita pilu akan siklon tropis di Lembata itu utamanya dari tiga desa  di lereng Gunung Lewotolo (1.422 m), gunung api aktif yang erupsi terakhirnya tercatat pada 29 November 2020.

Hujan deras dan angin kencang itu yang membuat material vulkanik di puncak Lewotolo tergelincir ke arah lembah. Desa Amaloka, Waimata, dan Waowola, yang berada di kaki gunung diterjang air bah yang membawa lumpur pasir dan batu-batu besar itu. Puluhan rumah tertimbuh pasir serta batu gunung.

Sebagian besar korban dari Lembata berasal dari semenanjung Lewotolo yang terletak di sisi utara Pulau Lembata. Namun, kerusakan fisik terjadi hampir di semua kecamatan. Tak heran bila sejauh ini, hanya Lembata yang menyatakan status tanggap darurat bencana atas daerahnya. Kabupaten/kota yang lain merasa bisa mengelola dampak kerusakan itu tanpa harus menerapkan status darurat.

Jumlah korban dan angka kerugian mungkin masih akan terus bertambah, seiring dengan observasi lapangan yang dilakukan BNPB. Presiden Joko Widodo memerintahkan BNPB, Badan SAR, TNI-Polri, untuk bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR , jajaran pemerintah daerah, dan masyarakat, agar terus mengevakuasi korban, mengurus yang meninggal, merawat yang sakit atau terluka, menjamin kebutuhan pengungsi, serta merehabitasi fasilitas umum yang rusak.

BNPB telah mengerahkan delapan unit helikopternya ke NTT, terutama untuk penyaluran bantuan pangan dan obat-obatan. Doni Monardo pun mengatakan, setiap  keluarga pengungsi akan menerima bantuan Rp500 ribu per bulan dari BNPB, sampai beberapa bulan ke depan saat hunian sementara sudah tersedia. Ia berharap bantuan itu dipakai untuk mengontrak rumah kerabat atau famili untuk tempat berteduh sementara.

Doni tak ingin pengungsi berkerumun di tenda-tenda pengungsian. ‘’Untuk menghindari penularan  Covid-19,’’ ujar Kepala Satgas Penanggulangan Covid-19 itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *