Polri Apps
banner 728x90

Lazada Batam Tampil di Kueri Google Trend, Cari Apa ?

Lazada Batam
Logo dari aplikasi Lazada

Batam, Owntalk.co.id – Pandemi Covid 19 menghantam seluruh sektor ekonomi masyarakat. Bisnis offline paling terdampak akibat wabah asal Wuhan ini.

Di tengah pandemi itu, e-commerce Lazada menjadi salah satu alternatif pilihan masyarakat untuk beralih bisnis dari offline ke online. Hal ini merupakan strategi bisnis agar kinerja tetap terjaga, terutama di tengah kebutuhan belanja online masyarakat kian tinggi.

Di Batam sendiri, Warga terlihat banyak memiliki toko online di bisnis e-commerce ini. Tak tanggung-tanggung, Bisnis online shop ini menjangkau pasar internasional hingga ke negara Paman Sam.

Hal itu di ketahui dari pencarian di google search bahwa kata kunci Lazada Batam banyak di cari dari beberapa daerah di luar negeri.

Setelah menemukan Lazada Batam, keyword yang banyak dicari adalah baju tunik terbaru.

Owntalk merangkum jumlah negara lain dari Eropa yang melakukan pencarian ini hingga mencapai ribuan orang. Bahkan google mengidentifikasi kata kunci ini sempat menjadi kata kunci paling banyak di cari.

Saat ini kebutuhan akan barang-barang sehari-hari dan barang-barang penunjang kesehatan, pencegahan penyakit maupun barang-barang kebersihan juga mengalami peningkatan.  Oleh karena itu banyak pelaku bisnis yang menjadikan Lazada sebagai alternatif menjaga bisnis mereka.

Pertumbuhan Bisnis E-Commerce

Untuk di ketahui, Pertumbuhan bisnis online jelas mendorong kebutuhan akan sistem logistik yang mumpuni. Laporan World Bank tahun 2018 menyebutkan bahwa skor Indeks Performa Logistik (Logistics Performance Index) Indonesia berada di peringkat ke-5 di Asia Tenggara atau peringkat ke-40 di dunia. Dengan skor 3,2 dari 6, Indonesia masih berada di bawah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan pelaku industri bisa mendorong penataan ekosistem logistik secara lebih cepat, khususnya terkait penyediaan sumber daya, infrastruktur, serta teknologi yang memadai.

Saat bisnis berkembang, mereka akan membutuhkan suatu sistem penyimpanan barang (warehousing) dan pengiriman barang yang holistik, efektif, dan efisien secara sumber daya maupun biaya.

Studi Lazada yang bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia Melalui E-Commerce” di akhir tahun 2020 lalu, menyebutkan bahwa 65% responden pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang belum terdigitalisasi menyatakan bahwa logistik menjadi salah satu tantangan besar mereka untuk berkembang.

Sementara, 92% responden yang sudah terdigitalisasi setuju bahwa keberadaan e-commerce memudahkan mereka dalam operasional logistik untuk bisnisnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *