Jakarta, owntalk.co.id – Kamar Dagang Indonesia (Kadin) ungkap 48,6 persen UMKM di Indonesia tutup sementara karena pandemi covid-19. Data tersebut adalah hasil riset Asian Development Bank (ADB) Juli lalu.
Rosan Roeslani selaku Ketua Kadin Indonesia mengatakan ternadi penurunan permintaan domestik pada 30,5 persen UMKM di Indonesia. Tak hanya itu, 19,8 persen dari total UMKM mengalami gangguan produksi. Sedangkan, 14,1 persen UMKM mengalami pembatalan kontrak.
“Jadi survei ADB mengatakan hampir 50 persen dari total UMKM kita, sudah melakukan penutupan sementara. Sedangkan, yang kita tahu kontribusi UMKM terhadap tenaga kerja kita ini sangat besar, hampir 96 persen,” ujarnya, Selasa (28/7/2020). Dilansir dari CNN Indonesia.
Data ADB ungkap penjualan dan pendapatan bulanan UMKM yang masih bertahan cenderung menurun. April lalu, 37,7 persen UMKM mengaku penjualannya turun hingga lebih dari 30 persen.
“Jadi kalau kita gabungkan dengan yang turun lebih dari 30 persen dan yang tutup sementara, ini angkanya menjadi 87,7 persen,” jelasnya.
Menurutnya, survei ADB ini cerminkan situasi sebenarnya. Karena, realisasi restrukturisasi kredit UMKM capai Rp317,29 triliun.
Tak hanya itu, potensi restrukturisasi kredit UMKM capai Rp555,17 triliun. Potensi restrukturisasi kredit tersebut wakili 50,45 persen dari total penyaluran kredit bank ke UMKM.