Forum Pemuda Peduli Toleransi (FPPT) Kota Batam Dukung Pembangunan Pondok Pesantren Di Sikka, NTT

berita terkini batam
Kristian Irfan Nanga, Ketua Forum Pemuda Peduli Toleransi (FPPT) Kota Batam. (Foto: Owntalk)

Batam, Owntalk.co.idKetua Forum Pemuda Peduli Toleransi (FPPT) Kota Batam, Kristian Irfan Nanga, menyayangkan tindakan masyarakat yang melakukan aksi penolakan terhadap rencana pembangunan pondok pesantren di Ndete, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka pada Senin (20/7/2020) lalu.

Alasan masyarakat menolak rencana pembangunan pondok pesantren tersebut adalah, karena masyarakat di Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, sudah hidup damai dan indah. Masyarakat menilai, dengan adanya pondok pesantren yang mau dibangun, akan menjadi tempat tumbuhnya paham-paham radikal disana.

Kepada Owntalk.co.id, Irfan menuturkan, bahwa alasan untuk menolak pembangunan Pesantren di Desa Reroroja tersebut tidaklah tepat.

“Pemerintah dan aparat TNI – Polri lebih paham dengan gerakan radikal, masyarakat harap jangan terprovokasi dengan orang-orang yang mau merusak hubungan silahturahmi sesama umat yang selama sudah terjalin baik di NTT,” Ungkapnya.

Sebagai mahasiswa yang merupakan putra daerah Asal Kabupaten Sikka, Irfan sangatlah mendukung rencana pembangunan pondok pesantren di Desa Reroroja. Karena menurutnya, kemerdekaan dan kebebasan memeluk agama dan membangun tempat belajar, semuanya sudah diatur dalam undang-undang 1945.

“Bukan berarti pembangunan pondok pesantren akan menjadi tempat yang seperti masyarakat pikirkan (tumbuhnya paham radikal). Ingat, pondok pesantren itu tempat belajarnya suadara kita untuk mendalami ilmu agamanya. Bukan belajar faham yang dilarang di negeri ini,” terangnya.

Ketua FPPT Kota Batam itupun berharap, masyarakat sikka pada umumnya jangan membuat kegaduhan dengan menolak rencana pembangunan pondok pesantren di Desa Reroroja, Magepanda.

“Kita serahkan dan percaya kepada pemerintah yang mengatur semuanya. Maumere dan NTT pada umumnya dikenal sebagai daerah yang memiliki toleransi antar umat beragama yang sangat tinggi dimata Nasional bahkan internasional. Jadi untuk masyarakat sikka pada umumnya jangan membuat kegaduhan dengan menolak rencana pembangunan pondok pesantren di Sana,” Harapnya. (Amo)

Exit mobile version