Polri Apps
banner 728x90

UMKM Juga Manusia

berita terkini batam
Konsultan Pendamping PLUT UMKM Kota Batam.(foto: owntalk)

Batam, owntalk.co.id – Selasa, 12 Mei 2020, Cahyo Budi Santoso *) Selama April 2020, banyak berseliweran link di WhatsApp Group. Isinya meminta pendataan UMKM. Banyak pihak yang peduli terhadap nasib UMKM akibat covid-19. Kepedulian ini dipicu banyak UMKM yang merasakan menurunnya penjualan. Bahkan omzet UMKM dibidang kuliner dan makanan terjun bebas. Ada yang terjun sampai ke angka nol. Call center kemenkop, fokus lunas dan berbagai elemen lainnya terpanggil melakukan pendataan ini.

Untuk menghindari penyalahgunaan data, Sesmenkop UKM RI bertindak sigap. Menetapkan 4 (empat) jalur resmi pendataan. Selain Kemenkop dan Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM, Konsultan Pendamping PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) K-UMKM juga ditetapkan sebagai jalur resmi pendataan.

Ketika link pendataan https://bit.ly/PendataanUMKMTerdampakCovid19KotaBatam disebar melalui beberapa Whatsapp Group (WAG). Ada yang menyambut posiitif penuh suka cita. Tidak sedikit juga yang sinis penuh curiga. “Datanya dipakai untuk apa ?”. Kecurigaan yang wajar. Disaat pandemi covid-19, kondisi serba sulit, minta-minta data. “Kemarin kan sudah didata, untuk apa didata lagi? Mau cari kesempatan dalam kesempitan, nampaknya?” curiganya bertambah.

Kecurigaan berkurang, karena dijelaskan tujuan pendataan. Data itu penting. Saking pentingnya, seseorang diwajibkan bawa data ketika berargumen. “speech with data”. Begitulah ungkapan yang sering didengar ketika argumentasi tidak didukung data. Mau raja atau rakyat jelata, mau pejabat atau tukang obat, mau sopir taksi atau tukang nasi. Semuanya perlu data. Semuanya gunakan data. Agar keputusannya tepat. Kalaupun meleset….setidaknya tidak menimbulkan dampak resiko yang parah…

Lalu, bagaimana hasilnya ?

Hasilnya tidak jauh dari dugaan semula. Omzet penjualan UMKM turun drastis. Sampai dengan 76% per minggu. Biasa penjualannya sampai Rp 760 ribu per minggu. Kini tinggal Rp 225 ribu. Berarti hanya Rp 900 per bulan. Tentu tidak cukup untuk menghidupi 4 jiwa (suami istri dan 2 orang anak). Akibatnya apa yang ada, dijual. Asset yang semula Rp 26,9 juta, tersisa hingga Rp 16,9 juta, turun 37%.

Selain omzet dan asset, tenaga kerja juga kena dampak. PHK karyawan. Rata-rata tingkat pengurangan sebesar 32,5%. Tenaga kerja perempuan berkurang sebesar 34%, lebih banyak 3% dari pria (31%).

Kadang kala data itu anomali, sehingga menarik ditelisik. Walau omzet penjualan turun drastis, tapi yang meminta dukungan untuk akses pemasaran cuma 7%. 30% responden justru berharap adanya dukungan permodalan dan 13% berharap dukungan kebutuhan hidup sehari-hari. Ini membuktikan bahwa walaupun aspek pasar kurang mendukung, namun jiwa dan semangat berusaha masih tetap ada. Modal ini jauh berharga dibandingkan dengan permodalan itu sendiri.

Apa yang bisa dilakukan ?

Konsultan Pendamping PLUT KUMKM dapat memberikan keahliannya. Membantu akses pemasaran. Memfasilitasi akses permodalan. Termasuk advokasi ke lembaga-lembaga kemanusiaan. UMKM juga manusia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *