banner 728x90

Soal nama jalan di Bandara, Warga Kepri kecam Bupati Anambas

Soal nama jalan di Bandara, Warga Kepri kecam Bupati Anambas
(Foto: Owntalk)

ANAMBAS, owntalk.co.id –Penambalan nama jalan “ JL Sama Aku, Nikahnya Sama Teman Aku” di Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau atau persisnya di Bandara Letung, diprotes warga Kepri karena dinilai tidak menghormati kearifan lokal dan warisa budaya. Selasa, (3/9).

Protes ini dilontarkan oleh Basyaruddin Idris salah satu pendiri Generasi Muda Badan Penyelaras Pembangunan Provinsi Kepri (GM-BP3KR). Ia mengaku terkejut begitu melihat nama jalan yang viral di beberapa lini masa media sosial yang menyatakan jalan tersebut benar-benar ada di Bandara Letung , Anambas.

Konyolnya kata dia, selain nama “ Jl. Sama Aku, Nikahnya sama kawan Aku” itu, masih ada beberapa plang nama jalan lagi yang terletak disekitaran bandara.

“ selain itu, nama Jl.doang Jadian Kagak, dan nama Jl. Yuk Bosen Nih yang penting berdua. Itu sangat menjijikan dan tidak menggambarkan sedikit pun kearifan lokal.” Katanya pada owntalk.co.id via telpon seluler

Seharusnya, kata Basyarudin Idris sebelum ada pemberian nama tersebut, pemerintah terlebih dahulu meminta masukkan dan memusyawarahkan dengan masyarakat.

“Seharusnya dimusyawarah dulu, karena nama jalan adalah bentuk sebuah identitas, sebuah sejarah, sebuah peristiwa dan sebuah kenangan jadi tidak bisa dibuat asal asalan saja”, tambahnya  

Menurut pria yang akrab disapa Oom itu mengatakan, ada baiknya Bupati Anambas untuk merevisi kembali nama-nama jalan tersebut untuk menghindari kecaman dari masyarakat Kepri yang lebih luas. Selain itu katanya, penggantian nama lainnya nanti dapat disarankan harus nama orang atau tokoh yang punya nilai sejarah.

“ Mustinye Mereka paham dengan sejarah berdirinya bandara Jemaja yg berawal tahun 2007. Disana pernah terjadi perjuangan agar Bandara tersebut bisa berdiri. Di inisiasi oleh Pak Ismeth, dan diresmikan oleh Almarhum Sani, ada perjuangan masyarakat untuk menggesa pembangunannya.” Tutup Basyaruddin Idris. (Ack)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *