Batam, Owntalk.co.id – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri acara Puncak Harlah 1 Abad NU (Tabligh Akbar) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sei Beduk Batam di Mansang Creative Center, Sei Beduk, Kota Batam, Minggu (13/02).
Dalam sambutannya, Ansar mengaku bangga dengan warga NU yang selalu menjaga moderasi beragama, khususnya di Kepri. Karena menurut Gubernur Ansar moderasi beragama juga merupakan salah satu ajaran Islam.
“Begitu hebatnya Islam mengajarkan moderasi beragama ketika kita bicara sesama manusia, urusan-urusan muamalah persaudaraaan kita tidak memandang suku agama,dan budaya. Saya merasa bahagia bisa hadir bersama-sama di acara satu abad NU yang kemarin acara puncaknya dilaksanakan di Sidoarjo dan pada hari ini kita adakan di tingkat Kecamatan Sei Beduk. Alhamdulillah banyak yang hadir” ungkap Ansar.
Ansar juga mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur karena tinggal di Indonesia. Negara yang menurutnya dianugerahi oleh Allah SWT bonus demografi yang sangat luar biasa, dimana tidak ada negara-negara di dunia seperti di Indonesia. Ia memaparkan jumlah pulau di Indonesia mencapai 1.750 pulau dan jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 275 juta jiwa menjadikan Indonesia negara dengan penduduk terbesar ke 5 di dunia yang terbagi atas 1.043 suku bangsa.
“Kita dianugerahi bonus demografi dengan kekayaan alam yang luar biasa. Mari kita rawat bersama, kita jaga, karna bonus demografi yang besar ini kalau tidak kita rawat akan menjadi bencana domografi” kata Ansar.
Sebab merawat negeri sebesar ini bukanlah perkara mudah, namun harus dilakukan dengan kesadaran bahwa dengan bersatu dan bersaudara maka membangun negeri ini ke depan lebih baik lagi akan dapat dicapai.
“Maka kita semua warga negara Indonesia dan warga NU harus terus bersama-sama meningkatkan kualitas terutama di bidang pendidikan dan keimanan agar ke depan bonus demografi bisa kita manfaatkan” imbaunya.
Ansar pun mengajak keluarga besar NU untuk terus mendorong anak-anak untuk dididik bersama agar dapat menguasai teknologi yang handal, akan tetapi juga dibarengi dengan iman yg baik.
“Tahun 2023 sampai 2035 sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah puncak demografi, maka kita harus melahirkan generasi-generasi muda yang berkualitas dan baik supaya kita bisa membangun Indonesia lebih baik, salah satunya dengan mempercepat digitalisasi di negara kita” ujarnya.