banner 728x90

205 Personel Gabungan di Karimun Siaga dalam Operasi Lilin Seligi 2025

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 47;

Karimun,Owntalk.co.id – Sebanyak 205 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Kabupaten Karimun.

Kesiapsiagaan ini ditandai dengan pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Seligi 2025 yang digelar di halaman Mapolres Karimun, Jumat, 19 Desember 2025.

Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, mengatakan, bahwa operasi kemanusiaan ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

“Operasi lilin ini dimulai selama 14 hari mulai 20 Desember 2025,” ucap Kapolres.

Ia menjelaskan, fokus utama pengamanan meliputi 10 titik vital serta 46 gereja yang tersebar di seluruh Kabupaten Karimun guna menjamin kekhusyukan ibadah dan kelancaran mobilitas masyarakat.

“Kami bersinergi bersama tentu ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.

Sementara Bupati Karimun, Iskandarsyah, yang bertindak sebagai Pimpinan Apel, menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan personel sebagai simbol dimulainya tugas pengamanan.

Dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan oleh Bupati Iskandarsyah, ditekankan bahwa perayaan Nataru tahun ini memerlukan perhatian ekstra. Selain peningkatan mobilitas masyarakat untuk beribadah dan berlibur, ancaman cuaca ekstrem menjadi poin krusial.

“Berdasarkan info BMKG, terdapat potensi angin kencang dan gelombang tinggi akibat curah hujan yang diprediksi meningkat. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan kita dalam memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain menjaga kelancaran arus penumpang di pelabuhan dan titik transportasi, tim gabungan juga diinstruksikan untuk siaga terhadap potensi bencana alam dengan mendirikan pos-pos penanganan darurat.

“Utamakan sinergitas di lapangan dan jaga kesehatan. Pastikan arus keluar masuk penumpang berjalan lancar dan seluruh rangkaian kegiatan Nataru dapat berjalan optimal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *