Batam  

Hasil SPMB SMP Batam 2025/2026 Diumumkan, Ribuan Siswa Belum Tertampung – Disdik Sediakan Solusi!

Kepala Dinas Pendidikan Batam, Tri Wahyu.
Kepala Dinas Pendidikan Batam, Tri Wahyu.

Batam, Owntalk.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam telah merilis hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk tahun ajaran 2025/2026 pada hari Rabu, 2 Juli 2025. Dari total daya tampung 15.039 siswa, sebanyak 12.238 siswa mendaftar, dan 12.065 di antaranya berhasil diterima di SMP negeri. Ini berarti masih ada 1.039 siswa yang belum mendapatkan tempat di sekolah negeri.

Kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, memastikan bahwa proses penerimaan belum sepenuhnya berakhir. Pihaknya telah menyiapkan solusi bagi siswa yang belum tertampung, yaitu melalui penempatan di sekolah negeri lain yang masih memiliki kuota kosong.

“Bagi siswa yang tidak diterima di sekolah pilihan atau bahkan belum mendaftar sama sekali, kami menyediakan jalur alternatif melalui posko darurat di Gedung Gurindam mulai hari ini,” ujar Tri. Posko ini akan beroperasi dari tanggal 2 hingga 4 Juli 2025.

Tri menjelaskan bahwa posko ini berfungsi untuk mendata siswa yang belum terdaftar dan menempatkan mereka di sekolah dengan sisa kuota, dengan syarat orang tua bersedia menerima penempatan yang ditentukan.

Kendala Teknis dan Pengaduan Masyarakat

Disdik juga mengidentifikasi beberapa kendala teknis yang memengaruhi proses seleksi. Di antaranya adalah Kartu Keluarga (KK) yang berusia kurang dari satu tahun (984 kasus di SD dan 441 di SMP), alamat domisili tidak sesuai zonasi, dan penggunaan KK dari luar Batam.

Selain itu, Disdik menerima 995 pengaduan dari masyarakat, dengan rincian 778 pengaduan dari siswa dengan akun resmi SPMB dan 217 pengaduan melalui formulir tanpa kelengkapan pendaftaran daring.

Tri menegaskan bahwa sekolah yang sudah penuh tidak diizinkan menambah rombongan belajar (rombel) sesuai aturan Dapodik. “Jika dipaksakan, siswa tidak akan tercatat di Dapodik dan berisiko tidak mendapat ijazah,” jelasnya.

Meskipun sekolah-sekolah favorit sudah penuh, 38 dari 45 SMP negeri di Batam masih memiliki kuota. “Kami memprioritaskan jalur afirmasi lebih awal agar sisa kuota bisa dialihkan ke jalur domisili,” tambah Tri.

Dengan kombinasi jalur zonasi, afirmasi, prestasi, dan posko alternatif, Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk memastikan semua anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang adil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *