Tim Gabungan TNI AL Dan Bea Cukai Kembali Gagalkan Penyelundupan Narkotika

Karimun, Owntalk.co.id – TNI AL bersama dengan Bea Cukai dalam Operasi gabungan berhasil menangkap Kapal Sea Dragon yang didapati membawa 2 ton narkotika di Perairan Karimun, senin 26/05/2025.

Danlantamal IV Batam Laksamana Pertama Widjanarko mengatakan, KRI Surik-645 yang sedang melaksanakan operasi Patkor Indosin-25 dibawah komando Guskamla Koarmada I dan KRI Silea-858 yang sedang melaksanakan operasi Garda Indosin-25 berada dibawah komando Guspurla Koarmada I mendapatkan informasi Intelijen dari Komando atas tentang adanya dugaan kapal yang mengangkut NPP (Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor) dengan nama AIS Sea Dragon (MMSI: 525598707).

Hasil koordinasi dengan Lantamal IV termonitor posisi AIS terakhir Sea Dragon pada Selasa, 20 Mei 2025 pukul 09:42 WIB berada di Utara Pulau Bengkalis dengan cepat 8-9 knots. Selanjutnya KRI Surik-645 dan KRI Silea-858 menempati sektor penyekatan di Utara Pulau Karimun Kecil.

“Berdasarkan informasi intelijen dan identifikasi pergerakan AIS bahwa Kapal tersebut melintas di perairan Selat Malaka menuju ke Selatan memasuki wilayah perairan Indonesia,” katanya.

Widjanarko melanjutkan, Indonesia. Pada pukul 12.00 WIB KRI Silea-858 bergerak menuju ke Utara Pulau Karimun kecil sedangkan KRI Surik-645 berada di Barat Laut Pulau Jangkat bergerak menuju Timur Laut Pulau Asan untuk menempati posisi penyekatan.

Pada pukul 17.00 WIB Kapal BC 20003 yang sudah onboard personil Dakjar BNN RI bertolak dari pangkalan DJBC Tanjung Uncang menuju arah alur yang diduga akan dilintasi kapal Sea Dragon di perairan karimun anak dan tiba dilokasi perairan Karimun Anak pada pukul 18.00 WIB kemudian siaga menunggu informasi lanjutan.

“Pada pukul 20.17 WIB, diketahui sasaran berada tepat di depan KRI Surik-645 jarak 4,2 Nm pada sisi selatan jalur TSS. Kemudian KRI Surik-645 segera berkoordinasi dengan KRI Silea-858 untuk melaksanakan pendekatan terhadap Sea Dragon,” ungkapnya.

Widjanarko menyebutkan, Pukul 20.30 WIB, KRI Surik-645 melaksanakan pendekatan terhadap Sea Dragon tepat di lambung kanan kontak sampai dengan jarak 1200 Yards.

Pada pukul 20.35 WIB, KRI Silea-858 mendeteksi secara visual Sea Dragon di Barat Laut Pulau lyu Kecil. Selanjutnya KRI Silea-858 dan KRI Surik-645 segera berkoordinasi untuk melaksanakan Shadowing.

Pada pukul 21.00, KRI Surik-645 membuka komunikasi radio Ch 16, namun tidak terhubung. Kemudian merubah halu ke sisi lambung kiri kapal Sea Dragon mencegah agar kapal tersebut tidak merubah halu ke perairan Malaysia.

Pukul 21.10 WIB, KRI Silea-858 yang tepat berada di belakang KRI Surik-645 berhasil menjalin komunikasi melalui radio, dan segera memerintahkan untuk segera merubah halu menuju TSS bagian selatan dan memasuki perairan Indonesia, namun terjadi penolakan dari ABK Sea Dragon.

“Pada pukul 21.20 WIB, MT Sea Dragon termonitor terus berusaha menjauh dengan Halu 094 cepat 8.3 Kn,” sebutnya

Widjanarko menjelaskan, melalui aksi yang terkoordinasi pada pukul 00.05 WIB, KRI Silea-858, KRI Surik-645, BC 20003 dan BC 20007 berhasil melaksanakan penghentian dan penangkapan terhadap Sea Dragon.

“KRI Surik-645, KRI Silea-858, BC 20003, BC 20007, melaksanakan pengawalan terharap kapal tangkapan menuju Tanjung Uncang,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *