Batam, Owntalk.co.id – Dalam semangat memperkuat sinergi dan kolaborasi demi kemajuan sektor energi dan industri di Batam, PT PLN Batam bersilaturahmi dengan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafky Rasyid pada Selasa (20/5). Sementara itu dari PT PLN Batam diwakili oleh Sekretaris Perusahaan, Zulhamdi, bersama Vice Presiden Niaga PT PLN Batam, Ika Patria Wardana.
Pertemuan ini berlangsung hangat dan produktif dengan salah satu agenda utama yang dibahas adalah penjelasan terkait faktor pengali dalam perhitungan tarif listrik, yang menjadi penyebab perubahan tarif bagi sejumlah pelanggan industri. PLN Batam menegaskan pentingnya melakukan penyesuaian tarif industri guna menjaga keberlanjutan operasional dan kualitas layanan. Sementara itu, perwakilan Apindo menyampaikan keprihatinan atas kondisi yang dihadapi para pelaku usaha, terutama di terkait harga gas yang berdampak pada penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan industri.
Saat diskusi, Zulhamdi menyampaikan langkah kolaborasi ini untuk menjadi fondasi penting dalam peningkatan pelayanan listrik sehingga mendukung iklim investasi yang lebih sehat di kawasan industri strategis Kota Batam.
“PLN Batam berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Batam dengan menyediakan pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Untuk itu, kami memandang pentingnya dukungan kebijakan terkait harga gas dari Apindo, sehingga harga energi dapat lebih kompetitif,” ujar Zulhamdi.
Melalui pertemuan ini Zulhamdi berharap PLN Batam dan Apindo dapat menyatukan visi supaya sektor industri bisa lebih kompetitif di pasar global, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan membuat harga produk di dalam negeri lebih terjangkau bagi masyarakat.
“PLN Batam adalah Anak Perusahaan PT PLN (Persero) yang mandiri tanpa subsidi. Sementara itu untuk biaya penyediaan tenaga listrik seperti bahan bakar, khususnya gas, dimana 83% pembangkit listrik PLN Batam menggunakan gas sebagai bahan bakar utama. Begitu juga dengan fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat turut berkontribusi terhadap meningkatnya BPP (Biaya Pokok Produksi) tenaga listrik yang ditanggung PLN Batam,” jelas Zulhamdi.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Apindo Batam, Rafky Rasyid menyampaikan bahwa pelaku industri sangat membutuhkan efisiensi biaya energi agar tetap mampu bersaing secara global. Apindo mendukung penuh langkah PLN Batam untuk mendapatkan harga gas yang berpihak pada kebutuhan industri nasional.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Apindo dan PLN Batam akan bergerak bersama untuk menyuarakan pentingnya harga gas yang lebih ekonomis demi terciptanya tarif listrik yang mendorong daya saing industri Batam,” tutur Rafky.
PLN Batam dan Apindo optimistis, dengan komunikasi dan sinergi lintas sektor yang intensif, aspirasi terkai peninjauan harga gas dapat terwujud. Kebijakan HGBT sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan harga gas bumi untuk sektor tertentu guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertemuan ini menandai langkah awal dari kerjasama yang lebih erat antara dunia usaha dan penyedia energi di Batam, dengan harapan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, pelaku industri, serta daya tarik investasi daerah.