Jakarta, Owntalk.co.id – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka peluang emas bagi para penghafal Al-Quran untuk bergabung menjadi bagian dari Korps Bhayangkara.
Langkah ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat integritas dan etika di tubuh kepolisian. Selain santri, hafiz Quran juga menjadi prioritas rekrutmen tahun 2025.
Irwasum Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa karakter disiplin yang tertanam dalam diri para penghafal Al-Quran sangat relevan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di institusi kepolisian.
“Mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik,” ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/2/2025).
Keputusan ini diambil menyusul tren penurunan jumlah anggota Polri yang berasal dari latar belakang pesantren dan penghafal Al-Quran dalam empat tahun terakhir. Polri berharap program ini dapat meningkatkan jumlah tersebut.
Data rekrutmen menunjukkan fluktuasi jumlah penerimaan: 84 orang pada 2021, 55 orang pada 2022, 74 orang pada 2023, dan 52 orang pada 2024.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah menekankan pentingnya rekrutmen santri untuk membentuk polisi yang kokoh dalam menghadapi godaan. Sigit menginginkan polisi yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat.
“Dibekali iman yang kuat, sehingga dalam menghadapi tantangan dan godaan, semuanya bisa bertahan,” tegas Sigit.
Pendaftaran anggota Polri 2025 telah dibuka sejak 5 Februari hingga 6 Maret mendatang melalui empat jalur: Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), Bintara, dan Tamtama.
Polri berharap program ini akan melahirkan generasi polisi yang berintegritas dan menjadi teladan bagi masyarakat.