Tanjung Pinang, Owntalk.co.id – Pelabuhan Pelantar Kuning, sebagai pintu utama menuju Pulau Penyengat, akan terus dipertahankan dan ditingkatkan nilainya. Tidak hanya sebagai akses transportasi, pelabuhan ini juga memiliki potensi ekonomi yang besar untuk masyarakat sekitar. Komitmen ini menjadi kesimpulan dari pertemuan tindak lanjut Rapat Dengar Pendapat bersama Gerakan Bersama Penyelamatan Pelabuhan Pelantar Kuning Penyengat.
Pertemuan tersebut digelar di Restoran Kristal Fatimah, Dompak, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kepri, H. Iman Sutiawan. Turut hadir Wakil Ketua III DPRD Kepri, Ustaz Bahtiar, serta anggota DPRD Kepri, Hanafi Ekra dan Najib. Kehadiran Wali Kota Tanjungpinang Terpilih, H. Lis Darmansyah, Sekda Kota Tanjungpinang, dan jajaran Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang menambah bobot diskusi. Para pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri juga hadir memberikan pandangan.
Dari pihak Pemerintah Provinsi Kepri, pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Junaidi, Kepala Dinas Pariwisata Guntur Sakti, Kepala Barenlitbang Misni, dan Karo Ekonomi serta Pembangunan Syakyakirti.
“Kami sepakat untuk mempertahankan Pelabuhan Pelantar Kuning. Langkah berikutnya adalah menindaklanjuti hal ini dengan Pak Gubernur, termasuk memastikan kesiapan anggaran untuk meningkatkan kualitas dan nilai pelabuhan tersebut,” ujar Ketua DPRD Kepri, H. Iman Sutiawan. Ia menegaskan bahwa sinergi antara legislatif dan eksekutif harus memberikan dampak positif bagi pelabuhan ini, terutama karena masyarakat sangat mendukung keberlangsungan Pelantar Kuning.
Pemaparan berbagai pihak menyoroti pentingnya pelabuhan ini, mulai dari Kadis Perhubungan Junaidi, Kepala Barenlitbang Misni, hingga Sekda Kota Tanjungpinang dan LAM Kepri. Anggota DPRD Kepri, Najib dan Ustaz Bahtiar, juga menekankan urgensi mempertahankan Pelantar Kuning untuk mendukung masyarakat dan meningkatkan nilai ekonomi.
Lis Darmansyah, Wali Kota Tanjungpinang Terpilih, memberikan pandangan optimis. “Kalau ditanya saat ini, saya jawab harus dipertahankan. Ketika nanti dilantik, saya tegaskan lagi: Pelantar Kuning akan tetap dipertahankan,” katanya dengan penuh keyakinan. Ia menambahkan bahwa kolaborasi anggaran untuk mempercantik dan meningkatkan fungsi Pelantar Kuning sangat memungkinkan.
Lis menutup dengan menyatakan bahwa perhatian tidak hanya pada pelabuhan sebagai akses transportasi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Kita sepakat mempertahankan Pelantar Kuning dan menjadikannya lebih baik lagi,” pungkasnya.
Keberadaan Pelabuhan Pelantar Kuning bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga simbol keterhubungan, budaya, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang perlu dijaga dan dikembangkan.