Jakarta, Owntalk.co.id – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi sejak Minggu (3/11/2024) telah menyebabkan penutupan sejumlah bandara di wilayah tersebut.
Hal ini mengakibatkan terganggunya transportasi udara dan membuat para wisatawan serta warga terdampar.
Menanggapi situasi darurat ini, Kementerian Perhubungan bergerak cepat dengan mengoptimalkan jalur laut sebagai alternatif transportasi.
“Selama bandara tutup, angkutan laut jadi solusi utama, dengan tetap mengutamakan keselamatan,” tegas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo dalam keterangan persnya, Senin (11/11/2024).
Untuk mengatasi krisis transportasi, Kementerian Perhubungan telah melakukan sejumlah langkah strategis:
- Penyesuaian Rute KM Egon: Kapal reguler rute Waingapu-Lembar dialihkan untuk melayani rute Labuan Bajo-Lembar. Kapal yang dijadwalkan tiba di Pelabuhan Lembar pukul 18.00 WITA ini membawa 100 wisatawan yang terjebak di Labuan Bajo.
- Dispensasi Kapasitas Kapal RoRo: Kapal RoRo milik Dharma Lautan yang bersandar di Labuan Bajo pada 11 dan 12 November 2024, akan diberi dispensasi jumlah penumpang, sesuai dengan kapasitas alat keselamatan di kapal.
- Pengerahan Speedboat: Speedboat dikerahkan untuk melayani rute Labuan Bajo-Sape, yang selanjutnya akan diarahkan menuju bandara terdekat yang tidak terdampak, seperti Bima atau Lembar.
- Pembukaan Posko Kesiapan Transportasi Laut: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo membuka Posko Kesiapan Transportasi Laut di terminal penumpang untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi.
Sementara itu, operasional bandara masih bergantung pada situasi abu vulkanik.
Berdasarkan laporan PVMBG, tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak gunung, dengan intensitas tebal mengarah ke Utara.
Baca Juga : Fraksi Gerindra Dorong Pembangunan Sekolah Baru dan Pemberian Makan Siang Gratis
Airnav Indonesia telah merilis informasi terkini mengenai bandara yang buka dan tutup akibat dampak erupsi.
Bandara Gewayantana Larantuka, Wunopito Lewoleba, Tambolaka, dan Waingapu tetap beroperasi.
Sementara itu, Bandara Internasional Komodo, Fransiskus Xaverius Seda, H. Hasan Ende, Soa, dan Frans Sales Lega terpaksa ditutup.
“Jika penerbangan dari Labuan Bajo belum bisa dilakukan hingga Senin (11/11/2024), kita akan sesuaikan rute KM Egon kembali. Setelah tiba di Lembar, kapal tersebut akan kembali lagi ke Labuan Bajo,” tambah Budi.
Selain mengoptimalkan jalur laut, Kementerian Perhubungan juga sedang mencari solusi lain, seperti menambah frekuensi penerbangan di bandara terdekat yang tidak terdampak.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi tantangan serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
Upaya penanganan darurat terus dilakukan untuk meminimalisir dampak erupsi dan memastikan keselamatan warga.