Larantuka, Owntalk.co.id – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Minggu malam (3/11) pukul 23.57 WITA.
Letusan dahsyat yang disertai lontaran lahar panas, pasir, dan bebatuan ini telah menewaskan 10 orang dan menyebabkan ribuan warga mengungsi.
Sembilan korban meninggal berasal dari Desa Klatanlo, terdiri dari delapan orang dewasa dan seorang anak. Satu korban lainnya berasal dari Desa Dulipali. Kedua desa tersebut terletak di kaki gunung setinggi 1.584 meter. Korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan rumah yang roboh karena tanah longsor.
Erupsi juga menyebabkan kerusakan di 12 desa di sekitar gunung, dengan total populasi terdampak mencapai 10.000 jiwa. Warga mengungsi ke tiga titik pengungsian di Desa Konga, Lewolaga, dan Bokang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status tanggap darurat dan melarang aktivitas warga dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi.
BNPB juga meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan intensitas tinggi.
Evakuasi korban dan bantuan bagi para pengungsi terus dilakukan oleh tim SAR, relawan, dan pemerintah setempat. Donasi berupa makanan, minuman, obat-obatan, dan pakaian sangat dibutuhkan untuk meringankan beban para pengungsi.