Kementan Siapkan Puluhan Ribu Hektar Lahan Peternakan untuk Suplai Program Makan Bergizi Gratis

Ilustrasi lahan ternak sapi. (Dok. WUR)

Jakarta, Owntalk.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) sedang menyiapkan puluhan ribu hektar lahan di Sulawesi dan Kalimantan untuk mengembangkan kawasan peternakan sapi.

Produk dari peternakan ini, termasuk susu segar dan daging sapi olahan, akan digunakan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan memperkuat gizi masyarakat secara merata.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa Kementan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah menyiapkan sekitar 92 ribu hektare lahan. Luas ini setara dengan empat kali luas wilayah Kota Depok yang mencapai 20 ribu hektare.

Lahan tersebut terbagi atas 12 ribu hektare di Kabupaten Poso, 30 ribu hektare di Sulawesi Tengah, dan 50 ribu hektare di Kalimantan.

“Kami sudah kunjungi Poso, ada TH Group yang akan berinvestasi. Selain itu, ada juga lahan di Kalimantan Selatan,” kata Amran di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (31/10).

Sebagai salah satu bentuk dukungan investasi, TH Group, sebuah perusahaan asal Vietnam, akan berkontribusi di bidang peternakan sapi perah di Sulawesi Tengah, khususnya di Lembah Napu, Kabupaten Poso.

TH Group berencana mendatangkan sekitar 250 ribu ekor sapi perah dan memproyeksikan produksi susu hingga 1,8 juta liter per tahun.

“Kami kawal para investor agar investasi di sektor peternakan menjadi lebih mudah dan lancar,” ungkap Amran.

Kementan juga telah mengamankan kerja sama dengan 60 perusahaan swasta domestik dan asing untuk mendatangkan dua juta ekor sapi impor guna mendukung program MBG. Komitmen ini mencakup 1,3 juta ekor sapi perah dan 700 ribu ekor sapi potong.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menjelaskan bahwa sapi-sapi impor ini akan tiba di Indonesia secara bertahap dalam tiga bulan ke depan.

Sudaryono menjelaskan bahwa mekanisme pengadaan sapi ini mendorong sektor swasta untuk ikut serta melalui impor sapi hidup ke dalam negeri.

“Dengan populasi sapi yang besar di dalam negeri, kita harapkan kebutuhan daging dan susu bisa dipenuhi secara mandiri tanpa bergantung pada produk impor,” tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis ini akan menyediakan komposisi makanan seimbang dengan panduan 4 sehat 5 sempurna. Untuk menjalankan program ini, dibutuhkan 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam, 500 ribu ton daging sapi, dan 1 juta ton ikan per tahun.

Selain itu, terdapat kebutuhan susu segar yang mencapai 4 juta kiloliter per tahun serta sayuran dan buah-buahan segar bagi masyarakat.

Dengan pengembangan lahan peternakan dan dukungan dari investor, Kementan optimis program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional.

Exit mobile version