SD Islam di Riau Terapkan Program Tidur Siang untuk Murid

Siswa mengikuti program tidur siang di Sekolah Dasar Islam Jami'atul Muslimin Dumai, Riau. (Dok. ANTARA FOTO)

Riau, Owntalk.co.id – Sekolah Dasar Islam Jami’atul Muslimin Dumai, Riau, memperkenalkan program tidur siang bagi murid-muridnya mulai tahun ajaran 2024/2025. Program inovatif ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.

Tujuannya adalah memberikan waktu istirahat yang cukup setelah mengikuti aktivitas belajar yang intensif di pagi hari.

Mengutip ANTARA, program tidur siang diharapkan mampu membantu siswa memulihkan energi, meningkatkan konsentrasi, dan mendukung produktivitas belajar mereka.

Dalam beberapa foto yang beredar, terlihat murid-murid laki-laki dan perempuan tidur terpisah, meski belum diketahui apakah mereka tidur di ruangan yang sama atau berbeda.

Mereka tidur berjejer di atas alas karpet dengan bantal kecil sebagai penyangga kepala, beberapa bahkan menggunakan penutup mata untuk kenyamanan ekstra.

Meskipun tidur siang di sekolah masih jarang diterapkan di Indonesia, beberapa sekolah mulai memperkenalkannya. Salah satu contohnya adalah SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah viral pada tahun 2023 karena menerapkan program serupa untuk siswa kelas 1.

Program ini diperkenalkan sebagai bagian dari sistem full day school mereka, dengan harapan dapat memaksimalkan fokus dan semangat siswa untuk belajar hingga sore hari.

Psikolog Pendidikan dari Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, menjelaskan bahwa tidur siang yang berkualitas memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak.

Tidur siang dapat membantu memulihkan energi, meningkatkan konsentrasi, dan mendukung proses berpikir yang sangat penting dalam proses belajar.

“Ini adalah langkah positif bagi sekolah yang berfokus pada kesejahteraan anak, tidak hanya pada aspek akademis,” kata Orissa.

Namun, ia juga menekankan bahwa jika sekolah lain tertarik untuk menerapkan program ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  1. Durasi Sekolah: Program tidur siang lebih cocok diterapkan jika anak bersekolah dari pagi hingga sore hari. Dengan begitu, anak memiliki waktu untuk beristirahat sejenak di tengah rutinitas yang padat. Namun, jika durasi sekolah lebih singkat, sekolah dapat memberikan bentuk istirahat lain, seperti waktu bermain bebas atau sesi relaksasi.
  2. Durasi Tidur Siang: Orissa menegaskan bahwa durasi tidur siang tidak boleh terlalu lama. Jika tidur terlalu panjang, anak mungkin kesulitan tidur di malam hari, yang pada akhirnya dapat mengganggu pola tidur mereka.
  3. Fasilitas Tidur: Selain durasi, kualitas tidur siang juga bergantung pada fasilitas yang disediakan. Ruangan yang nyaman, perlengkapan tidur yang layak, serta rutinitas sebelum tidur yang menenangkan akan sangat membantu dalam menciptakan kebiasaan tidur yang baik dan sehat.

Dengan penerapan program tidur siang ini, SD Islam Jami’atul Muslimin Dumai diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan performa belajar para siswa.

Program ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk memberikan perhatian lebih pada kebutuhan istirahat anak di tengah aktivitas belajar yang padat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *