Jakarta, Owntalk.co.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meraih prestasi gemilang dengan memenangkan TPID Award 2024 sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik di Kawasan Sumatera.
Penghargaan bergengsi ini diberikan berkat strategi efektif mereka dalam menanggulangi inflasi cabai merah segar di Kepulauan Riau.
TPID Kepri berhasil mengalahkan nominator kuat lainnya, seperti TPID Aceh dan TPID Sumatera Barat. Prestasi ini tidak lepas dari inovasi dan kerja keras mereka dalam mengendalikan inflasi, terutama melalui inisiatif untuk menjaga stabilitas harga cabai merah, yang merupakan salah satu komoditas penting di wilayah tersebut.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Gubernur Ansar Ahmad dalam sebuah acara yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (14/6). A
cara ini juga dihadiri oleh para penerima penghargaan lainnya, termasuk TPID Provinsi Berkinerja Terbaik, TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik, dan TPID Kabupaten/Kota Berprestasi dari lima kawasan di seluruh Indonesia.
TPID Awards ini diselenggarakan bersamaan dengan Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Rakornas ini diikuti oleh TPID Pusat, jajaran menteri, seluruh pemerintah daerah se-Indonesia, serta 546 TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
TPID Provinsi Kepri juga berpartisipasi dalam Rakornas secara daring melalui video conference dari Ruang Raja Ali Fisabilillah, Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau.
Usai acara, Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TPID Provinsi Kepri atas keberhasilan mereka dalam mengendalikan inflasi, sehingga berhasil meraih penghargaan ini.
Gubernur Ansar mengungkapkan beberapa langkah strategis yang telah dilakukan untuk mengendalikan inflasi, termasuk stabilisasi harga melalui gerakan pangan murah dan peluncuran gerakan tanam cabai bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri.
“Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengendalikan inflasi, di antaranya stabilisasi harga melalui gerakan pangan murah, dan yang terbaru, kita telah meluncurkan gerakan tanam cabai bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri,” ujarnya.
Dalam Rakornas bertemakan “Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga,” Presiden Joko Widodo menyoroti keberhasilan Indonesia dalam menjaga inflasi pada kuartal 1 di angka 2,84 persen, yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Presiden mengingatkan bahwa laju inflasi yang terkendali sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kalau kita ingat 9-10 tahun yang lalu, inflasi kita masih berada di angka 9,6 persen. Atas usaha keras kita, sekarang berada di angka 2,84 persen,” ujar Presiden.
Ia menambahkan bahwa pengendalian inflasi menjadi sangat penting karena apabila inflasi lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi, dampaknya akan sangat terasa oleh masyarakat.
“Ketika inflasi naik misalnya 9,6 persen sementara pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, yang merasakan beratnya adalah rakyat. Sekarang inflasinya 2,84 persen, dan pertumbuhan ekonomi 5,11 persen. Ini segar, tapi kita harus tetap waspada, hati-hati tidak boleh lengah,” jelas Presiden.
Dengan prestasi ini, TPID Provinsi Kepulauan Riau diharapkan terus menginspirasi daerah lain dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.