Batam, Owntalk.co.id – Dalam rangka menunjang berjalannya komunitas Cahaya Hemofilia (KCH), Lantamal IV Batam Peduli Hemofilia mengajak instansi terkait dengan cara membantu mensosialisasikan kepada masyarakat dan penderita Hemofilia di Kota Batam, Kepulauan Riau. Minggu (21/04/2024).
Sosialisasi ini bertujuan untuk membantu para penderita Hemofilia. Pada kesempatan itu Lantamal IV bersama RSAL Midiyato Suratani dan KCH memberikan pemaparan dampak, gejala, penanganan, pemaparan dan pengobatan. Sehingga kondisi penderita Hemofilia bisa dengan mudah mendapatkan penanganan yang maksimal.
Saat ini, ada puluhan penderita Hemofilia yang terdeteksi di kepulauan Riau, dan perlu menjadi atensi dari pemerintah maupun stakeholder lainnya. Sehingga penderita Hemofilia merasa dirangkul dari berbagai kalangan, terlebih saat membutuhkan uluran tangan kita bersama.
Dengan usaha yang dilakukan Lantamal IV bersama RSAL Midiyato Suratani Tanjungpinang, bisa membantu meringankan beban masyarakat, khususnya bagi penderita Hemofilia.
Seperti diketahui, Komunitas Cahaya Hemofilia (KCH) yang berdiri sejak 2011 dan mengantongi legalitas tahun 2018 lalu itu, memiliki sekertariat di perum Taman Buana Indah Blok G No 23 Sei Panas – Batam. Dengan beranggotakan puluhan orang dan di Nahkodai Sunil selaku Ketua KCH Kepulauan Riau.
Komandan Lantamal IV Laksmana Pertama TNI Tjatur Soniarto, CHRMP., M.Tr.Opsla melalui Aspotmar Danlantamal IV Kolonel Laut (KH) Uus Rohimat, S.Ag,.MM,.M.Han mengatakan dengan adanya peringatan hari Hemofilia se – dunia ini, Lantamal IV akan selalu maksimal memberikan kontribusi. Dan menjembatani agar instansi lainnya juga tergerak hatinya untuk ikut andil dalam mendukung dan membantu.
“Baik dari segi materil maupun moril,” katanya.
“Sehingga penderita Hemofilia ini memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya,” tandasnya.
Dan semoga ke depannya, bisa lebih intens lagi untuk bisa membantu bagi para penderita Hemofilia. Dan kita pun akan terus berkoordinasi dengan pihak – pihak lainnya.
Dan sekali lagi, kami ucapkan selamat hari hemofilia se dunia, mudahan – mudahan ke depannya bisa lebih semangat. Semoga instansi lainnya pun ikut peduli dengan Komunitas KCH ini.
“Pesan saya tetap semangat dan insya Allah tuhan bersama kita,” ucap Uus Rohimat.
Ditempat yang sama Sunil selaku Ketua KCH Kepri menyampaikan, sekarang jumlah anggota komunitas kami sekira 60 an orang yang tersebar di Kepulauan Riau.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Lantamal IV Batam, yang telah membantu menjembatani dan mensosialisasikan kepada instansi -instansi terkait dan masyarakat. Artinya dengan terselenggaranya acara ini akan sangat membantu masyarakat khususnya penderita Hemofilia.
Semoga setelah Lantamal IV ini, akan ada instansi-instansi lain yang peduli. Dan sekali lagi kami sampaikan bahwa kami bangga dengan Lantamal IV yang begitu peduli dengan Hemofilia.
“Pokonya, kami angkat topi betul-betul buat Lantamal IV ini,” ucap Sunil.
“Dan sedikit tambahan, semoga kedepannya akan ada instansi lain yang bisa membantu menyiapkan rumah singgah, khususnya bagi penderita Hemofilia ini,” harap Sunil selaku ketua KCH Kepri.
Kemudian Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Karumkital) Dr. Midiyato Suratani Kolonel Laut (K) dr. Mohamad Sulaiman Abidin, S.p.M melalui Kolonel Laut (K) dr. Mukti Fahimi, Sp. PD.,FINASIM mengatakan, saya mewakil Karumkital Dr. Midiyato suratani menyampaikan, bahwa di RSAL kita akan menyediakan obat-obat untuk Hemofilia. Dan nanti ke depannya apabila ada pasien-pasien yang berada di tanjung Pinang tak perlu repot nyebrang ke Batam. Cukup di RSAL Tanjungpinang ini aja.
“Dan Alhamdulillah, semua itu setelah kami diskusikan dengan kepala Rumah Sakit ini,” paparnya.
Dan melalui Pemerintah pun, dalam hal ini pihak BPJS mendukung penuh. Jadi bagi keluarga atau penderita Hemofilia tak perlu khawatir lagi, itu semua didukung penuh, baik berobat jalan maupun rawat inapnya.
Obat-obat itu sama pihak BPJS di support penuh, jadi tak perlu ada ke khawatiran lagi, semuanya “gratis”
Jadi sekali lagi itu melalui pemerintah, lewat BPJS sudah di dukung penuh, tentunya yang memiliki kerjasamanya. Dan untuk anak-anak yang menderita hemofilia tak perlu berkecil hati tetap semangat, bisa berkarya, berkreatifitas dan kalau sudah dewasa bisa berwiraswasta. walaupun untuk menjadi pegawai ada hambatan tapi masih ada pekerjaan lainnya.
Ini penyakit genetik atau faktor keturunan, tapi tidak semua menderita. Ada yang normal ada yang kena itu semua takdir yang maha kuasa. Jadi harus bisa menerima Qahda Qadar nya Tuhan Yang Maha Esa.
Dan anggap itu sebagai ujian, harus diterima dengan ikhlas.
“Dan yang terpenting adalah mau berobat,” tandasnya lagi.
“Dan saya juga mengucapkan terima kasih ada komunitas ini, sehingga kita bisa saling terus memantau Hemofilia ini, “tutup dr. Mukti.